TAKENGON – Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Aceh, Dedy Yuswadi AP menyampaikan bahwa kondisi kerukunan umat beragama di Aceh saat ini terawat dengan baik.
“Kerukunan Umat beragama di Aceh telah terbangun sejak lama dan terawat dengan baik. Nilai-nilai agama yang mengajarkan kedamaian dan saling menghormati menjadi pedoman masyarakat demi mewujudkan hubungan yang harmoni,” Ujar Dedy Yuswadi saat menyampaikan sambutan pada kegiatan Rapat Kerja Forum Kerukunan Umat Beragama Tahun 2024 di Takengon, Jumat malam 28 Juni 2024.
Dedy menambahkan, sebagai daerah berstatus khusus dan istimewa yang menerapkan syariat Islam dan sesuai fakta dilapangan menunjukkan bahwa kehidupan umat beragama di Aceh berjalan harmonis. “Rasa toleransi antar sesama pemeluk agama di Aceh terangkai dengan baik,” ujarnya.
Menurut Dedy, untuk memberikan jaminan kebebasan beragama dan melestarikan kerukunan beragama harus melalui kerjasama dan sinergisitas baik dengan pemerintah secara vertikal maupun secara horizonal sesama umat beragama. “Artinya dibutuhkan berbagai pihak dan elemen masyarakat untuk merealisasikan hal tersebut,”ujarnya.
Karena itu, Dedy memberikan apresiasi kepada Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) atas kerjasama yang terjalin selama ini. “Kami berharap sinergisitas dan kolaborasi yang telah terjalin dapat ditingkatkan. Saya juga berharap Rapat Kerja FKUB dapat menyukseskan Pemilukada Tahun 2024 serta mengedukasi masyarakat menjadi pemilih cerdas agar menghasilkan Pemilikada yang berkualitas,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Aceh, dalam sambutan yang Kepala Kanwil Kemenag Aceh Tengah, Wahdi MS, MA. Menurutnya, kerukunan umat beragama di Aceh selama ini berjalan dengan baik. “Kerukunan umat beragama selama ini tidak ada persoalan. Jika pun ada persoalan, cepat kita lakukan hal-hal yang sangat kondusif seperti duduk bersama dan menyelesaikan dengan baik,” ujarnya.
Sementara itu, Pj Bupati Aceh Tengah, dalam sambutan yang dibacakan Staf Ahli Bidang Pembangunan, Ekonomi dan Keuangan, M. Thamrin Elasri SE, M. AP menyatakan bahwa FKUB memiliki peran strategis dalam menjaga dan memelihara kerukunan umat beragama. Peran ini bukan hanya sebatas diskusi tapi juga aksi nyata di lapangan. “Oleh karena itu, rapat kerja ini diharapkan dapat menghasilkan program-program yang kongkrit dan bisa di implementasikan ditengah-tengah masyarakat,” ujarnya.
Kerukunan antara umat beragama harus dimulai dari masing-masing individu dan komunitas. “Kita harus mampu menunjukkan sikap saling menghormati, saling memahami dan saling membantu tanpa melihat perbedaan agama,” ujarnya.
Pada rapat kerja tersebut, pengurus FKUB juga melakukan kunjungan lapangan ke rumah-rumah ibadah dan Gampong Moderasi untuk berdiskusi dan menggali informasi dan melihat kondisi nyata bagaimana tolerasansi antar pemeluk agama berlajalan di Tanah Gayo.