BANDA ACEH – Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Aceh menerima kunjungan dari perwakilan guru dan siswa SMA Negeri 10 Fajar Harapan Banda Aceh pada Jumat (08/11/2024).
Kunjungan ini merupakan bagian dari sinergi antara BPOM Aceh dengan berbagai elemen masyarakat, termasuk para pelajar dalam meningkatkan pengetahuan dan kesadaran tentang pentingnya keamanan obat dan makanan sejak dini.
Kegiatan yang berlangsung di Aula BPOM Aceh itu dihadiri Kepala Tata Usaha, Marina Kaptriyani, Ketua Tim Komunikasi Informasi dan Edukasi, Endang Yuliawati, serta Ketua Manajemen Mutu, Suryani Fauzi, semuanya dari BPOM Aceh, dan 62 peserta yang terdiri dari guru dan siswa SMA Negeri 10 Fajar Harapan turut serta dalam kegiatan ini.
Ketua Tim Komunikasi dan Informasi BPOM Aceh, Endang Yuliawati dalam rilis dikirim ke media ini, Sabtu (9/11) menyampaikan, pihaknya terlebih dulu memperkenalkan profil singkat BPOM Aceh dan peran lembaga ini dalam menjaga keamanan serta kualitas obat dan makanan di Indonesia.
Selain itu, juga memperkenalkan Gerakan Pramuka dalam lingkup Satuan Karya Pengawasan Obat dan Makanan (Saka POM), sebuah program edukatif bertujuan membangun kesadaran generasi muda terkait keamanan pangan.
“Melalui Saka POM ini, kami berharap para siswa yang hadir dan nantinya bergabung dapat berperan sebagai agen perubahan di lingkungannya,” kata Endang.
Dikatakannya, mereka bisa menyebarkan informasi tentang pentingnya keamanan obat dan makanan sebelum dikonsumsi.
Acara ini ditutup dengan sesi tanya jawab secara interaktif, para siswa antusias bertanya tentang peran BPOM, dampak negatif dari konsumsi obat dan makanan yang tidak aman, serta langkah-langkah preventif yang bisa dilakukan sehari-hari.
Terpisah, Kepala SMA Negeri Taman Fajar, Dr Anwar mengharpakan, semoga kegiatan ini terciptanya generasi muda yang tidak hanya sadar akan pentingnya keamanan obat dan makanan.
Tetapi juga mampu menjadi agen perubahan yang aktif dalam menyosialisasikan pengetahuan ini di lingkungan sekolah dan masyarakat.
“BPOM Aceh berkomitmen untuk terus menjalin kerja sama dengan berbagai kalangan, khususnya sekolah-sekolah, guna menanamkan kesadaran ini sejak dini,” ungkap Anwar.
Lebih lanjut disampaikannya, melalui edukasi seperti ini, pelajar dapat menjadi bagian dari upaya kolektif dalam memastikan kesehatan masyarakat serta mendorong terciptanya generasi yang lebih peduli dan waspada terhadap konsumsi obat dan makanan.
“Peningkatan pada diri siswa semoga mereka paham dan sadar serta pengalaman hidup sehat, hal ini searah dengan implementasi Gerakan Sekolah Sehat (GSS) di SMA Negeri 10 Fahar Harapan,” pungkas Anwar.()