Banda Aceh — Sekretaris Jenderal Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kelautan dan Perikanan (BEM FKP) Universitas Syiah Kuala (USK), Buge Mahara, menyampaikan kritik terhadap Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas (BEM USK) yang dinilai kurang menunjukkan keberpihakan terhadap kepentingan mahasiswa (31-Juli-2025).
Dalam keterangannya, Buge menilai BEM USK tidak menjalankan peran sebagaimana mestinya sebagai representasi mahasiswa di tingkat universitas. Ia menyebut bahwa BEM perlu merefleksikan kembali fungsi dasarnya sebagai lembaga yang semestinya fokus pada kepentingan dan aspirasi mahasiswa.
“BEM USK seharusnya menjadi ruang perjuangan, bukan hanya sekadar simbol atau struktur organisasi tanpa arah. Kami melihat ada jarak yang semakin lebar antara BEM dan mahasiswa itu sendiri,” ujar Buge.
Ia menambahkan bahwa penting bagi setiap pengurus BEM untuk menyadari amanah yang mereka emban dan memastikan bahwa segala aktivitas yang dilakukan selalu berorientasi pada mahasiswa, bukan pada kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.
“Ketika mahasiswa tidak lagi merasa terwakili, maka keberadaan BEM harus dipertanyakan. Kita butuh organisasi yang hadir, mendengar, dan bergerak bersama mahasiswa,” tegasnya.
Buge Mahara berharap agar BEM USK segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap arah dan tujuan geraknya. Ia juga mengajak mahasiswa untuk tidak diam dan tetap aktif mengawasi jalannya organisasi kemahasiswaan.
“Kritik bukan untuk menjatuhkan, tapi untuk mengingatkan. Kita semua ingin BEM menjadi lebih baik, lebih terbuka, dan lebih peka terhadap tanggung jawabnya,” pungkasnya.