Banda Aceh – Universitas Syiah Kuala (USK) melalui tim dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) program studi Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik, menggelar Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) tahun 2025 berupa pelatihan pembuatan media pembelajaran diorama berbasis eco-art dari bahan bekas guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) acara dua hari dimulai dengan 25 September hingga 26 September di Gedung PGRI Aceh Besar.
Kegiatan yang dilakukan ini merupakan program hibah Pengabdian Kepada Masyarakat dengan Skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat dengan Ruang Lingkup Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat. Kegiatan diberikan oleh Direktorat Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Riset Dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains Dan Teknologi.dengan melibatkan 70 guru PAUD dari berbagai sekolah serta
dukungan penuh dari Dinas Pendidikan dan Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTKI) Aceh Besar.
Ketua Tim PkM Nurlaili, S.Pd., M.Pd
menjelaskan, diorama dipilih karena dapat membantu anak memahami konsep pembelajaran secara konkret, visual, dan menyenangkan.
“Diorama berbasis eco-art ini menggunakan bahan sederhana seperti kardus, botol plastik, kain perca, dan kertas daur ulang. Selain hemat biaya, juga mengajarkan anak pentingnya menjaga lingkungan sejak dini,” kata Nurlaili. .
Kata Nurlaili, pelatihan ini diharapkan dapat membekali guru PAUD keterampilan merancang dan membuat media pembelajaran tematik yang kreatif, inovatif, dan ramah lingkungan.
“Duharap bisa menjadi solusi atas keterbatasan guru dalam menyediakan alat peraga yang menarik dan berdaya guna,” ujarnya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Aceh Besar memberi apresiasi kepada USK atas inisiatif program ini.
“Kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah, dan organisasi profesi guru
sangat penting untuk meningkatkan kualitas pembelajaran PAUD. Program ini tidak hanya bermanfaat bagi guru, tetapi juga mendukung pendidikan karakter cinta lingkungan bagi anak?anak,” katanya.
Sedangkan Ketua IGTKI Aceh Besar Sufiana menambahkan, berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut, agar guru-guru PAUD Aceh besar semakin terasah keterampilan dan adapeningkatan kompetensi diri untuk dapat mengembangkan media pembelajaran secara mandiri, dan mengharapkan adanya pendampingan berkelanjutan akan terus dilakukan agar guru mampu mengembangkan kreativitas dalam membuat media pembelajaran berbasis bahan bekas.
“Adanya program ini, diharapkan guru PAUD di Aceh Besar dapat lebih mandiri dalam menyediakan media ajar yang inovatif, mendukung standar akreditasi PAUD, sekaligus menumbuhkan karakter peduli lingkungan pada generasi muda,” ujarnya.
Nurlaili, S.Pd., M.Pd hadir bersama tim yang beranggotakan Dr. Rida Safuan Selian, M.Pd, Tengku Hartati, S.Pd., M.Pd, serta dibantu oleh dosen muda prodi Pendidikan Sendratasik Ilham Septian, M.Pd. Kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa prodi Pendidikan Sendratasik,[]