REDELONG – Kerusakan Jalan KKA, jalur provinsi yang menghubungkan Aceh Utara dengan Dataran Tinggi Gayo, kini kian parah. Kerusakannya bukan lagi sekadar lubang kecil, tapi sudah berubah menjadi ancaman nyata dengan badan jalan amblas, ruas sempit, hingga rawan longsor.
Akses vital yang seharusnya menghidupkan ekonomi rakyat justru berubah jadi jalur penuh risiko. Kepala Perwakilan Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) Bener Meriah, Muhammad Dahlan, menilai pemerintah terkesan menutup mata. Padahal, jalan ini menjadi denyut utama bagi ekonomi rakyat sekaligus jalur strategis wisatawan
“Jalan ini sudah bertahun-tahun rusak parah. Banyak yang amblas, berlubang, dan sangat berbahaya bagi pengendara. Setiap tahun Aceh menerima dana Otsus, tapi jalan provinsi saja masih rusak parah,” tegas Dahlan, Sabtu (27/9/2025).
Jalan KKA bukan sekadar penghubung antarwilayah. Jalur ini adalah urat nadi yang mengalirkan hasil bumi Gayo kopi, sayur mayur, dan komoditas lainnya menuju berbagai daerah di Aceh. Bahkan, ribuan wisatawan melewati jalur ini untuk mencapai pesona alam Bener Meriah dan Aceh Tengah.
Namun kini, setiap perjalanan di jalur tersebut ibarat mempertaruhkan nyawa.“Banyak badan jalan amblas, jalan berlubang dan sempit, tidak ada rambu peringatan, serta rawan longsor. Kondisi ini jelas mengancam keselamatan masyarakat,” kata Dahlan.
YARA menilai sudah saatnya Pemerintah Aceh bersama tiga kepala daerah Bupati Aceh Utara, Bener Meriah, dan Aceh Tengah duduk bersama mencari solusi konkret. Menurut Dahlan, tidak ada lagi ruang untuk saling melempar tanggung jawab.
“Jalan ini adalah wajah Aceh di mata wisatawan dan sekaligus denyut ekonomi rakyat. Jika dibiarkan rusak terus, maka rakyat yang menanggung akibatnya, bukan pejabat yang duduk di kursi empuk,” tegasnya.
Dahlan menegaskan, perbaikan jalan harus dilakukan menyeluruh, bukan sekadar tambal-sulam yang cepat rusak kembali. Ia juga meminta pelebaran jalur di kawasan rawan longsor agar arus kendaraan tidak terganggu bila bencana terjadi.
Selain itu, pemasangan rambu peringatan di titik-titik rawan bahaya dianggap mendesak.
“Kerusakan Jalan KKA sudah terlalu lama dibiarkan. Saatnya Pemerintah Aceh dan kabupaten/kota terkait menunjukkan kepedulian nyata, bukan sekadar janji,” pungkasnya.