BIREUEN – Pesantren Modern Al Zahrah Bireuen melaksanakan ujian ma’had bagi santri kelas akhir. Salah satu rangkaian ujian tersebut adalah praktik khitabah, yakni penyampaian khutbah Jumat bagi santri putra.
Sebagai bentuk pengabdian dan pengamalan ilmu, tiga santri kelas akhir Pesantren Modern Al Zahrah, yaitu Arya Bagus Witantri, Alfian Nurhidayat, dan Ferdi Ranggayoni, mendapatkan kesempatan menyampaikan khutbah Jumat di masjid yang berbeda di wilayah Aceh Tengah dan Bener Meriah.
Jamaah menyambut antusias kehadiran santri Al Zahrah serta mendengarkan dengan khusyu’ khutbah yang disampaikan santri.
“Saya merasa sangat senang dan bangga bisa berkesempatan untuk berbagi ilmu dengan masyarakat melalui khutbah Jumat ini,” ujar Arya Bagus Witantri.
“Ini adalah pengalaman yang sangat berharga bagi saya, dan saya berharap bisa terus belajar dan berkontribusi kepada masyarakat,” tambah Ferdi Ranggayoni.
Direktur Pesantren Modern Al Zahrah Bireuen, Ust. Irfan Effendi Siregar, MA, menyampaikan apresiasi atas capaian santri kelas akhir.
“Pengalaman ini diharapkan menjadi inspirasi bagi santri-santri lainnya untuk berani terjun ke masyarakat dan memberikan kontribusi positif,” ungkapnya.
Tradisi khitabah di Pesantren Modern Al Zahrah telah menjadi bagian penting dalam pendidikan santri, khususnya dalam membentuk keberanian, kemampuan public speaking, serta kesiapan mereka berperan aktif di tengah masyarakat.
Sementara itu, Pembina Pesantren Alzahrah, HM Fadhil Rahmi Lc MAg, atau akrab disapa Syech Fadhil, mengatakan kegiatan ini adalah bentuk dari tujuan pesantren mencetak alumni yang siap mengabdi.
“Semoga kedepan lahir para dai internasional dari Aceh, terutama Al Zahrah,” ujar Syech Fadhil.
Syech Fadhil juga mengapresiasi sambutan masyarakat kepada para santri yang terjun mengabdi di tengah tengah masyarakat.