BLANGPIDIE – Zuhari Alvinda Haris, Putra asli Manggeng Raya, memberikan apresiasi terhadap respons dan pernyataan Bupati Abdya terkait pencabutan rekomendasi Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) PT. Laguna Jaya Tambang di Manggeng-Lembah Sabil yang di sampaikan melalui media pada Senin, 06 Oktober 2025.
Zuhari menyampaikan rasa apresiasi atas sikap tegas Bupati Abdya, Dr. Safaruddin, S.Sos, M.S.P., yang mendukung aspirasi masyarakat dalam menolak aktivitas pertambangan yang dianggap merugikan lingkungan dan sosial di wilayah tersebut.
“Kami sangat mengapresiasi sikap Bupati Abdya yang merespon desakan masyarakat dengan cepat dan positif melalui media, khususnya terkait penolakan PT. Laguna Jaya Tambang di daerah kami. Keputusan mencabut rekomendasi WIUP perusahaan tersebut adalah langkah penting yang kami dukung penuh,” ujar Zuhari, Selasa (07/05/2025).
Meski demikian, Zuhari menegaskan bahwa perjuangan belum selesai. Ia menyatakan bahwa dirinya bersama masyarakat Manggeng Raya akan terus mengawal proses pencabutan dan pembatalan rekomendasi tersebut agar benar-benar tuntas dan tidak hanya menjadi perubahan administratif tanpa dampak nyata.
“Kami akan terus mengawasi proses pencabutan dan pembatalan rekomendasi WIUP ini sampai benar-benar selesai dan membawa kemerdekaan dari ancaman kerusakan lingkungan. Kami menolak adanya praktik ‘berganti kulit’ izin yang hanya mengelabui publik dan melanggengkan kerusakan yang sama,” tegas Zuhari dengan nada prihatin.
Lebih jauh, Zuhari mendesak pemerintah daerah Kabupaten Aceh Barat Daya untuk menerapkan moratorium izin tambang secara menyeluruh demi menjamin kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan. Ia juga meminta agar kawasan tambang rakyat dapat segera ditetapkan dengan mencabut rekomendasi yang selama ini dinilai kontroversial.
“Kami berharap Bupati Abdya mengambil langkah berani dengan memberlakukan moratorium perizinan tambang di seluruh wilayah Kabupaten Aceh Barat Daya, serta mendorong penetapan kawasan tambang rakyat yang berkelanjutan dan adil bagi masyarakat,” pungkas Zuhari.