BANDA ACEH – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, Drs H Azhari MSi secara resmi melepas keberangkatan Kafilah Aceh yang akan berlaga pada Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) Internasional 2025. Acara pelepasan berlangsung khidmat di Aulla Seulawah Agam Hotel Diana Banda Aceh, Senin malam (29/9/2025).
Turut hadir dalam kesempatan tersebut Kabid Pemberdayaan Santri Dinas Pendidikan Dayah Aceh, Irwan SHI MSi Kakankemenag Aceh Besar, H Saifuddin SE Kabid PAI Kanwil Kemenag Aceh, Dr Hj Aida Rina Elisiva serta perwakilan Kabid Penais Zawa. Pelepasan juga diikuti oleh para pelatih, official, dan Koordinator Kafilah Aceh, Ustadz H Muzakir SAg.
Kabid Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Kanwil Kemenag Aceh, Dr H Muntasyir SAg MA dalam laporannya menyampaikan terkait pelaksanaan persiapan. Ia menjelaskan bahwa Training Center (TC) telah dilaksanakan sejak 28–29 September 2025 dengan melibatkan pelatih dan pembimbing dari berbagai cabang musabaqah.
Muntasyir juga menegaskan bahwa seluruh peserta kini dalam kondisi siap bertanding setelah melalui tahapan pembinaan, termasuk Cross Culture Training Center dan tradisi Meu Ulang Kitab. “Alhamdulillah, semua peserta sudah dipersiapkan secara maksimal, baik dari sisi penguasaan materi, mental, maupun kedisiplinan,” lapornya.
Selain itu, ia memaparkan rute perjalanan kafilah yang akan berangkat dari Banda Aceh menuju Jakarta, kemudian melanjutkan penerbangan ke Makassar sebelum tiba di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan. Ia juga menjelaskan skema koordinasi antara panitia provinsi, official, dan panitia pusat selama keberlangsungan MQK Internasional, sehingga seluruh kebutuhan peserta dapat terpantau dan tertangani dengan baik.
Dalam arahannya dan bimbingannya, Kakanwil Kemenag Aceh Drs H Azhari, MSi menyampaikan apresiasi atas kerja keras santri dan pelatih selama masa persiapan. Ia mengingatkan peserta agar senantiasa menjaga kesehatan, kedisiplinan, serta menghargai waktu istirahat di sela-sela kegiatan. Peserta juga diminta untuk tetap optimis dengan tradisi Meu Ulang Kitab yang telah menjadi ruh pembinaan santri Aceh.
“Santri Aceh adalah penjaga khazanah turats yang telah mengakar sejak ratusan tahun lalu. Melalui MQK Internasional, kita ingin menunjukkan bahwa santri Aceh tidak hanya menjaga tradisi, tetapi juga mampu memberi kontribusi nyata bagi peradaban Islam di level global,” ujar Azhari.
Kepada panitia dan pendamping, Azhari berpesan agar selalu menjaga koordinasi yang baik, sigap terhadap kebutuhan peserta, serta tegas sebagai pengawal kafilah Aceh. “Panitia yang membersamai kafilah harus siap siaga. Dengan kebersamaan dan kerja sama yang solid, insya Allah niat kita meraih prestasi juara akan terwujud,” tegasnya.
Rombongan Kafilah Aceh dijadwalkan bertolak ke Pondok Pesantren As’adiyah, Wajo, Sulawesi Selatan, pada 30 September 2025. MQK Internasional 2025 akan berlangsung 1–7 Oktober 2025 dengan menghadirkan peserta dari berbagai daerah di Indonesia dan mancanegara.
Dengan semangat tradisi dayah, disiplin tinggi, serta dukungan penuh dari semua pihak, Kafilah Aceh optimis mampu melanjutkan capaian prestasi pada MQK tingkat nasional sebelumnya dan menembus posisi tiga besar pada ajang internasional kali ini.
Acara pelepasan ditutup dengan penyerahan bendera pataka Kafilah Aceh kepada Koordinator Kafilah, Ustadz H Muzakir SAg yang dilakukan langsung oleh Kakanwil Kemenag Aceh. Prosesi ini menjadi simbol semangat juang dengan harapan Aceh mampu meraih juara dan, insya Allah, masuk tiga besar secara keseluruhan pada MQK Internasional 2025.