BANDA ACEH – Dinas Pendidikan Dayah Aceh menggelar FGD (Focus Grup Discussion) dan penyamaan persepsi terhadap draft kurikulum dayah tahfiz, Rabu malam 21 Agustus 2019.
Acara yang berlangsung selama 2 hari, yakni mulai tanggal 21-22 Agustus 2019 dipusatkan di Hotel Mekkah Banda Aceh. Pada acara ini turut menghadirkan para pimpinan dayah tahfiz seluruh Aceh.
Adapun pemateri yang terlibat dalam forum diskusi ini diantaranya ustad Hajarul Akbar, Pimpinan Dayah Darul Quran Aceh, ustad Ivan Aulia Lc MA dari MUQ Pagar Air dan ustad Amin Husaini dari Dayah Insan Qur’ani.
Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh, Usamah El-Madny saat memberikan sambutannya menyampaikan agar dalam FGD ini para peserta dapat mendiskusikan formulasi konten-konten yang baik di dayah tahfidz. Menurutnya, para peserta turut serta berkontribusi dalam memberikan masukan, pendapat dan saran dalam pengembangan dayah tahfiz ke depan.
Usamah menjelaskan dalam Qanun Aceh Nomor 9 tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Dayah yang di sahkan oleh DPR Aceh pada Desember tahun lalu menyebutkan dayah di Aceh akan mendapat 30 dari total 20 persen dana pendidikan dari nilai APBA/APBK.
“Hal ini tentu menjadi momentum dan kesempatan kita bersama untuk memajukan dayah-dayah di Aceh termasuk dayah tahfiz salah satunya. Untuk itulah, peran dan sumbangsih dari hadirin sekalian demi peningkatan mutu dan pendidikan dayah tahfidz ke depan,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh, Usamah El Madny.
Usamah menjelaskan bahwa dalam Qanun Aceh Nomor 9 tahun 2018 tentang Penyelenggaraan pendidikan dayah juga menyebutkan bahwa ada 3 jenis Dayah yang diakui eksistensinya yaitu dayah salafi, dayah terpadu dan dayah tahfiz. Usamah berharap, FGD ini dapat menghasilkan rumusan yang baik, memberikan saran yang berbasis argumen dan tentunya ide yang bagus, sehingga akan diformulasikan dalam silabus kemudian diterapkan di dayah tahfiz nantinya.
“Program dan tujuan kita ke depan adalah seorang Hafiz tidak hanya menghafal Alquran dan bagus bacaannnya semata, namun juga memiliki kemampuan Fiqh yang baik. Maka dari itu, mari kita curahkan pikiran dan menyumbangkan ide terbaik untuk pengembangan dayah tahfiz,” ujar Usamah El Madny.
Menurutnya, dayah tahfiz sangat berperan dalam mencetak generasi yang islami dan penghafal Alquran. Ia berharap nantinya akan lahir para pemimpin-pemimpin yang akan mengisi di berbagai instansi pemerintahan, baik di instansi sipil maupun militer.
“Kita harapkan pemimpin-pemimpin ke depan seperti bupati, walikota, gubernur, Kapolda, Pangdam dan pemangku jabatan tinggi lainnya mampu menghafal Alquran dengan baik dan memahami agama dengan sempurna, maka insya Allah Aceh akan lebih baik ke depan. Untuk itulah mari kita mulai dari sekarang,” kata Usamah El Madny. []