BANDA ACEH – Ketua PDI Perjuangan Aceh, Muslahuddin Daud, mengatakan bergabungnya sejumlah eks kombatan GAM dalam kepengurusan PDI Perjuangan di Aceh adalah hal yang biasa dan positif.
“Alasanya, mungkin mereka tertarik dengan gaya saya. Kerja nyata, dekat dengan masyarakat,” ujar Muslahuddin Daud saat dihubungi atjehwatch.com, Kamis siang 19 September 2019.
PDI Perjuangan di bawah kepemimpinannya, kata Muslahuddin, terbuka bagi siapapun yang ingin bergabung.
“Inikan konteksnya pembangunan. Siapapun boleh bergabung. Dan harus diakui, elemen eks GAM memiliki porsi tersendiri dalam pembangunan di Aceh,” ujarnya.
Muslahuddin mengaku ingin menjembatani berbagai kepentingan untuk Aceh di masa depan.
“Saya ingin menjembatani kepentingan banyak pihak di Aceh,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dilaporkan bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan.
Informasi yang diperoleh atjehwatch.com, para kombatan yang bergabung ini adalah mantan pembesar GAM saat Aceh masih berkonflik.
Ketua PDI Perjuangan Aceh, Muslahuddin Daud, saat dikonfirmasi sejumlah nama mantan kombatan seperti Irwansyah mantan petinggi GAM di Aceh Besar, Usman Abdullah eks Tripoly di Tiro Pidie, turut membenarkan informasi tersebut.
“Beutoi (benar-red),” ujar Muslahuddin Daud.
Usman Abdullah eks Tripoli di Tiro bahkan pernah menjadi caleg DPR Aceh dari Partai Aceh di Pileg 2014 dan Caleg DPRK dari Parlok yang sama di Pileg 2019 lalu.
“Ia benar (Usman Abdullah-red), tapi ketua (PDIP Pidie-red) adalah Husen. Husen pernah membantu perjuangan Aceh saat konflik,” kata Muslahuddin lagi.
Selain tiga nama tadi, kata Muslahuddin, ada Petrus dan Abdulrazak di Aceh Timur.
“Abdulrazak ketua di Aceh Timur. Beliau seletting dengan Abu Sanusi. Bang Petrus juga,” kata Muslahuddin lagi. []