LHOKSEUMAWE – Sejumlah pemuda yang tergabung dalam berbagai organisasi memugarkan Makam Teungku Di Lhokseumawe, Minggu 22 September 2019.
Para relawan ini adalah pemuda yang tergabung dalam organisasi Generasi Baru Indonesia (Gambi) IAIN, Modal Bangsa Arun (Mosa), Pemuda Peduli Sejarah (Pelisa) dan aktivis pemerhati sejarah Islam menggelar aksi pemugaran makan bersejarah Teungku Di Lhokseumawe.
Pemugaran makam ini dalam rangka peringatan hari bersejarah Kota Lhokseumawe.
Pelestarian makam bersejarah tersebut merupakan bukti menanam nilai-nilai sejarah lokal kepada generasi mendatang.
Anggota DPRK Lhokseumawe dari Partai Aceh, Azhari T Ahmadi, mengatakan kegiatan tersebut menjadi bagian dari perhatian pemuda untuk mengingat sejarah Kerajaan Samudra Pasai.
“Teungku Di Lhokseumawe atau dengan nama aslinya Teungku Ahmad diperkirakan hidup dan menjadi syuhada dalam perang kaum muslimin pada abad ke 19 saat masih berdirinya Kesultanan Aceh,” ujarnya dalam siaran pers yang dikirim ke atjehwatch.com, Minggu malam.
Teungku Di Lhokseumawe juga dianggap sebagai Ulama yang membangung pusat Kota Lhokseumawe. Makam Teungku Di Lhokseumawe berada persis di tepian sungai Cunda yang berlokasi di Desa Banda Masen Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe.
“Nama Teungku Di Lhokseumawe saat ini di tambalkan sebagai nama Kota Lhokseumawe, itu merupakan suatu penganugerahan untuk mengenang beliau,” ujar sosok yang aktif di bidang literasi ini.
Pada masanya, kata Azhari, kawasan ini juga dijadikan sebagai kota pelabuhan dan pelayaran para Muslim Kerajaan Samudra Pasai pada abad ke 13 dan 14 Masehi.
Oleh karena itu, kata dia, pemuda Kota Lhokseumawe berinisiatif untuk melakukan pemugaran makam sejarah tersebut karena mengingat kurangnya perhatian masyarakat terhadap sejarah para Syuhada yang sudah menyumbangkan pikiran dan ilmunya untuk berdirinya Kota Lhokseumawe.
“Mari bersinergi membangun kota kita dalam beredukasi pada sejarah yang sudah membangun kota Lhokseumawe yang lebih bermartabat,” katanya.
Azhari mengajak seluruh elemen masyarakat untuk kedepannya harus terus menggali ilmu tentang sejarah-sejarah, karena hal tersebut sangatlah penting agar generasi tidak lupa akan sejarah.
Selain pemuda, kata Azhari, kegiatan tersebut diikuti oleh masyarakat Desa Banda Masen dan juga pihak Dinas Sosial Kota Lhokseumawe.