ACEH TIMUR — Dua gadis belia asal kabupaten Aceh Timur kini bisa tersenyum bahagia. Pasalnya, mereka kini dapat melanjutkan pendidikan yang sebelumnya tertunda akibat kekurangan biaya.
Mereka adalah Anisa Kamila, 12 tahun, gadis Dusun Padang Kasab, gampong Alue Ie Mirah, Kecamatan Pante Bidari, dan Susi Handa Yani, 14 tahun, gadis Dusun Ujoeng Blang, Lorong D, Gampong Persiapan Jambo Le, Kecamatan Madat, Aceh Timur.
Terlahir dari keluarga miskin membuat keduanya terkendala dalam menggapai cita-cita untuk menuntun ilmu ke dayah. Namun kendalanya tersebut kini telah teratasi berkat bantuan yang diberikan dermawan.
Susi Handa Yani dan Kamila kini bisa melanjutkan studinya ke Dayah Baitul Huda Al-Aziziyah Paya Naden Kecamatan Madat, Kabupaten Aceh Timur, Selasa 8 Oktober 2019.
Teungku Muhammad Daud, anggota DPRK Aceh Timur yang juga politisi Partai Aceh (PA) bersama Dinas Sosial Aceh Timur memberikan bantuan kepada santri yatim tersebut.
Kabid Rehabsos Iskandar S. Kom, mengatakan pihaknya mengetahui adanya sebuah Lembaga Aceh Future yang membantu memfasilitasi anak keluarga miskin untuk melanjutkan pendidikan dayah.
“Kita terjun ke lokasi untuk menggali informasi dan mengetahui benar adanya Anisa Karmila dan Susi Handayani yang merupakan anak dari keluarga miskin yang bercita-cita menempuh pendidikan di dayah,” ujarnya ke media atjehwach.com.
“Kita memastikan anak-anak tersebut akan memiliki kelengkapan administrasi seperti KK, KIA (Kartu Identitas Anak) serta akte lahirnya untuk dapat mengakses pendidikan maupun mengakses bantuan-bantuan atau beasiswa. Tentunya dengan memasukan data anak kedalam Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation (SIKS-NG). Sehingga anak memiliki ID BDT, kita juga memberikan keperluan perlengkapan dalam menimba ilmu yang dibutuhkan selama menjalani pendidikan di dayah,” ujarnya lagi.
Ketua Acheh Future, Razali Yusuf bersama pengurusnya tersentuh tatkala mendengar cita-cita anak yatim yang hendak pergi ke dayah namun terkendala oleh biaya.
“Mendengar jeritan hati anak yatim yang ingin belajar mengaji di dayah, apalagi saat mereka menceritakan dengan uraian air mata, tapi terhalang ekonomi keluarga nya yang tak mampu menbiayai nya. Kita berusaha semampu kita memberikan apa yang di butuhkan anak yatim tersebut,” katanya.
Laporan Irwansyah