BANDA ACEH – Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, menerima alim ulama Aceh bersilaturrahmi di Pendopo Gubernur Aceh, Rabu 9 Oktober 2019.
Kedatangan sejumlah ulama kharismatik Aceh yang difasilitasi oleh Kadis Pendidikan Dayah Aceh, Usamah El Madny. Selain merajut tali silaturrahim, juga menyamakan satu persepsi dalam menyelesaikan berbagai problematika ummat.
Hadir diantaranya Waled Marhaban Bakongan, Waled Nu Samalanga, Abu Tanjong Bungong, Abu Daud Zamzami, Abu Mahmuddin Meulaboh, Abuyazid Al-Yusufi, Tgk Hasbi Albayuni, Lem Faisal Sibreh, Waled Jafar, Tgk Helmi H Imran dan ulama kharismatik lainnya.
“Jujur saja, saya agak merasa iri saat melihat pak Usamah sarapan bersama abu-abu kita. Saya selalu memantau aktivitasnya lewat twitter. Pada kesempatan lain nanti, saya juga diajak serta agar selalu mendapat berkah dari doa-doa abu kita,” ujar Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah di awal pembicaraan.
Pertemuan dengan suasana penuh keakraban ini, Plt Gubernur Aceh mengaku akan selalu membuka pintu selebar-lebarnya bagi ulama Aceh yang ingin bersilaturrahim dengannya. Pasalnya, Pemerintah Aceh senantiasa mendengar saran dan nasehat dari para ulama dalam membangun Aceh.
Plt Gubernur Aceh di hadapan ulama mengaku bahwa generasi-generasi muda Aceh harus bangga dengan kekhususan Aceh yang bernaung di bawah payung hukum Syariat Islam.
“Kita ini punya Kekhususan, tidak boleh kekhususan ini kita lemahkan, justru kita harus bersatu untuk memperkuatnya. Kita harus bersepakat untuk menolak pelemahan kekhususan Aceh,” ujar Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah.
Menurutnya, Pemerintah Aceh akan selalu bersama para ulama-ulama dayah dalam setiap kebijakan-kebijakan yang diambil, apalagi menyangkut dengan masalah agama dan sosial kemasyarakatan.
Hal senada juga disampaikan Kadis Pendidikan Dayah Aceh, Usamah El Madny. Kadis jebolan “santri dayah” mengaku pada kesempatan nanti akan membentuk semacam forum silaturrahmi antara Forkompimda Aceh dengan ulama dayah Aceh.
“Target kita nantinya pertemuan itu diadakan setahun 3 kali. Lokasinya di dayah-dayah yang telah ditentukan berdasarkan hasil musyawarah,” ujar Usamah El Madny.
Usamah menambahkan, pemerintah Aceh jauh-jauh hari sudah melakukan berbagai tindakan preventif dalam menyelesaikan berbagai perselisihan yang terjadi dalam tatanan sosial masyarakat Aceh, khsususnya soal kemasalahatan ummat.
“Pemerintah Aceh selalu berada di garis depan dalam mendukung implementasi Syariat Islam di Aceh. Aturan Syariat Islam itu diformulasikan dalam akidah Ahlu Sunnah wal Jamaah bermazhab Imam Syafi’i dan menghargai mazhab lainnya,” ujar Usamah El Madny. []