JAKARTA – Politisi Golkar asal Aceh Tenggara, Muhamad Salim Fakhry, resmi disumpahkan sebagai anggota DPR RI untuk periode 2019-2024, 1 Oktober 2019 lalu. Ia adalah satu dari dua orang putra terbaik dataran tinggi Gayo, provinsi Aceh, yang melenggang ke DPR RI.
Salim Fakhry sebenarnya bukanlah sosok baru dalam dunia politik. Dia mulai berkarir sebagai anggota legislatif semenjak 1997.
Salim Fakhry pernah berada di DPRD Aceh Tenggara dari tahun 1997 hingga 1999. Lalu ia menjabat lagi di DPRD Aceh Tenggara sebagai Ketua Fraksi.
Salim Fakhry pernah bergabung dengan Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) sebagai Sekretaris Dewan. Ia juga bagian dari Pemuda Pancasila sampai tahun 2011. Dari 2012-2015, Fakrhy adalah bagian dari PMI dan Badan Narkoba Aceh Tenggara dari 2012-2013.
Pada April 2015 terjadi banyak mutasi di Fraksi Golkar dan sekarang Salim Fakhry bertugas di Komisi V yang membidangi transportasi, pekerjaan umum, perumahan rakyat dan pembangunan desa dan daerah tertinggal.
Sejak 10 Juli 2017 Salim tidak lagi bertugas di Komisi V dan berpindah tugas di Komisi IV yang membidangi pertanian, perkebunan, kehutanan, kelautan, perikanan, dan pangan.
Dikutip dari situs elhkpn.kpk.go.id, Salim Fakhry melaporkan harta yang dimilikinya, per 31 Desember 2018, senilai Rp.2.881.345.205.
Dia memiliki tanah dan bangunan senilai Rp1.795.000.000, alat transportasi dan mesin senilai Rp1.003.000.000, harta bergerak lainnya Rp76.400.000, kas dan setara kas dengan nilai Rp. 126.945.205.
Total harta yang dilaporkan Salim Fakhry senilai Rp3.001.345.205. Namun di sisi lain, Salim juga melaporkan memiliki hutang Rp120.000.000. []