BANDA ACEH – Komisi Independen Pemilihan (KIP) kota Banda Aceh menerima kunjungan siswa dari Madrasah Aliyah Swasta (MAS) Ruhul Islam Anak Bangsa (RIAB) di kantor KIP Kota Banda Aceh pada Senin (28/10/2019).
Sebanyak 60 siswa yang hadir diajak melakukan tur Rumah Pintar Pemilu (RPP) yang dipandu staf KIP kota Banda Aceh melihat informasi kilas balik tahapan pelaksanaan pemilu, sejarah pemilu hingga hasil pemilu dari tahun ke tahun melalui dokumentasi foto, video hingga infografik.
Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan SDM KIP Banda Aceh Yusri Razali kepada media mengatakan KIP kota Banda Aceh telah menyiapkan Rumah Pintar Pemilu (RPP) sebagai wisata edukasi bagi masyarakat dan terbuka bagi siapapun yang ingin megunjungi dan memahami pemilu lebih dalam.
“Ini merupakan bentuk kesadaran politik yang baik apalagi para siswa merupakan pemilih pemula yang potensial. Oleh sebab itu penting memahami pelaksanaan pemilu sejak dini, salah satunya adalah melalui kunjungan edukasi Rumah Pintar Pemilu (RPP),” ujar Yusri.
Yusri menilai rumah pintar pemilu merupakan instrumen yang cukup strategis diterapkan kepada anak didik tidak hanya sebagai pendidikan politik saja namun juga bagian dari akuntabilitasi informasi publik tentang pemilu.
“Pemilu 2019 telah usai, namun tanggung jawab KIP Banda Aceh tidak berhenti sampai disitu. Rumah pintar pemilu merupakan wujud komitmen tersebut dalam memberikan informasi dan pengetahuan tentang kepemiluan mulai dari sejarah pelaksanaan pemilu hingga hasil pemilu di Kota Banda Aceh dari tahun ke tahun kepada masyarakat,” jelas Yusri.
Sebagai penutup rangkaian kunjungan, KIP kota Banda Aceh juga mengajak siswa terlibat langsung melakukan simulasi pemungutan suara di TPS mulai dari tata cara memasuki TPS, melakukan pencoblosan di bilik suara hingga memasukkan surat suara ke kotak suara sesuai dengan jenis pemilihan.
Simulasi yang dilakukan menampilkan keadaan TPS seperti suasana pemilu pada umumnya lengkap dengan petugas KPPS, bilik suara, kotak suara dan 5 jenis surat suara simulasi. Simulasi juga turut menampilkan bagaimana petugas di TPS memberikan pelayanan kepada pemilih disabilitas.
“Melalui kegiatan ini kita berharap para siswa yang merupakan pemilih pemula dapat pengetahuan baru tentang pemilu, sehingga nantinya tidak kebingungan ketika menghadapi pemilu mendatang terutama tentang tata cara pemungutan suara di TPS,” pungkas Yusri.