LHOKSEUMAWE – Dinas Sosial Aceh dan Yayasan Tabina mengunjungi rumah mantan pasien pecandu narkoba, Senin 28 Oktober 2019. Kunjungan ini dalam rangka melihat aktivitas mantan pasien pecandu yang sudah dikembalikan ke keluarga dan beraktivitas seperti masyarakat biasa.
Dalam kunjungan ini, dari Dinsos Aceh diwakili Isnandar. Sedangkan dari Dinsos Lhokseumawe diwakili Susi. Turut mendampingi Ketua Umum Tabina Aceh Teungku Muhammad Nur.
Isnandar, di sela-sela kunjungan, kepada wartawan, mengaku terharu saat melihat para mantan pecandu narkoba yang sudah kembali ke masyarakat dapat hidup normal serta beraktivitas seperti sedia kala. Mereka bahkan tak lagi merokok untuk menjaga kesehatannya tersebut.
“Saya berharap generasi muda dapat menjauhi narkoba. Karena efeknya bukan cuma pada pribadi tapi juga keluarga,” kata Isnandar.
Sementara Kabid Dinsos Lhokseumawe, Susi, mengaku pihaknya sedang mencari cara penanggulangan narkoba di daerah itu. Pasalnya, tren narkoba cenderung tinggi di Lhokseumawe. Salah satunya tren menghirup lem.
“Tren ini di kalangan remaja, terutama yang putus sekolah. Saya berharap pemerintah provinsi dapat membantu penanggulangan ini,” ujarnya.
Teungku Muhammad Nur berharap pemerintah Aceh dapat lebih peka terhadap keberadaan panti rehab pecandu narkoba.
Katanya, dengan banyak pecandu narkoba yang butuh penanganan, maka tempat rehab seperti Tabina Aceh juga butuh dukungan serta perhatian dari Pemerintah Aceh. Dengan demikian persoalan rehab bisa berjalan dengan lebih baik.
“Itu harapan kita. Semoga kedepan lebih banyak lagi anak-anak kita yang sembuh dan kemudian menjadi duta anti narkoba di masyarakat,” katanya. []