Atjeh Watch
Advertisement
  • Nanggroe
    • Lintas Barat Selatan
    • Lintas Tengah
    • Lintas Timur
      • Nasional
  • Internasional
  • Saleuem
  • Feature
  • Olahraga
  • Sejarah
  • Sosok
  • Opini
  • Cerbung
  • Foto
  • Video
No Result
View All Result
  • Nanggroe
    • Lintas Barat Selatan
    • Lintas Tengah
    • Lintas Timur
      • Nasional
  • Internasional
  • Saleuem
  • Feature
  • Olahraga
  • Sejarah
  • Sosok
  • Opini
  • Cerbung
  • Foto
  • Video
No Result
View All Result
Atjeh Watch
No Result
View All Result
Home Lintas Timur

Sekolah di Pidie Diminta Berikan Muatan Lokal Sejarah Aceh ke Siswa

Atjeh Watch by Atjeh Watch
04/11/2019
in Lintas Timur, Nanggroe
0
Sekolah di Pidie Diminta Berikan Muatan Lokal Sejarah Aceh ke Siswa

SIGLI – Para orangtua dan tokoh masyarakat di Pidie berharap pendidikan di sekolah sekolah dalam lebih menekan pada kearifan lokal serta muatan lokal yang menjadi kekhususan Aceh.

Hal ini disampaikan sejumlah warga dalam reses yang digelar oleh Ketua DPRK Pidie, Mahfuddin Ismail, di Dapil 3 Pidie, Senin 4 November 2019.

“Jadi warga meminta agar ada materi tambahan untuk muatan lokal di sekolah sekolah. Ada pendidikan agama, kearifan lokal tentang lingkungan serta sejarah Aceh,” kata pria yang akrab disapa Mahfud ini.

Soal sejarah misalnya, kata Mahfud, para orangtua berharap sejarah Aceh mendapat porsi yang lebih besar. Tujuannya, agar siswa mengetahui seluk beluk tentang Aceh.

“Selama ini porsi sejarah Aceh terlalu kecil di buku sejarah Indonesia. Padahal Aceh memiliki latar sejarah yang kaya serta panjang. Porsi ini harusnya bisa ditambah dalam muatan lokal,” katanya.

Salah satunya, kata politisi Partai Aceh, sejarah kesepakatan damai antara Aceh dan RI yang tertuang dalam MoU Helsinki.

“Pidie itu daerah basis perjuangan. Jadi anak anak kita perlu mengetahui soal perjuangan dahulu, seperti apa yang diperjuangkan, apa isi MoU Helsinki serta apa efeknya yang dirasakan masyarakat sekarang.”

“Termasuk kalau bisa, ada dua jam dalam setiap pekan untuk khusus materi tentang perdamaian Aceh seperti perjanjian Mou Helsinki. Tujuannya agar generasi Aceh masa depan tahu dan mengerti tentang sejarah perjuangan para orang tua mereka terdahulu,” kata Mahfud.

Tags: dprk pidiemahfuddin ismailsejarah aceh
Previous Post

Warga Pidie Minta Pemkab Bangun Waduk Tiro

Next Post

Menunggu Vonis Kak Mursyidah

Next Post

Menunggu Vonis Kak Mursyidah

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terbaru

Polisi Pasang Garis Police Line di Lokasi Penemuan Mortir di Kebun Warga di Pidie Jaya

Polisi Pasang Garis Police Line di Lokasi Penemuan Mortir di Kebun Warga di Pidie Jaya

24/09/2023
Tim PKK Banda Aceh Sambut Kunjungan Ketua PKK Aceh di Peuniti

Tim PKK Banda Aceh Sambut Kunjungan Ketua PKK Aceh di Peuniti

24/09/2023
Enam Peserta Lolos Seleksi Administrasi Jabatan Sekda Subulussalam

Enam Peserta Lolos Seleksi Administrasi Jabatan Sekda Subulussalam

24/09/2023
Pemprov Aceh Ajak Masyarakat Kurangi Penggunaan Sampah Plastik

Pemprov Aceh Ajak Masyarakat Kurangi Penggunaan Sampah Plastik

24/09/2023
Pj Gubernur Aceh Ikut Jalan Santai PMI Bersama Ribuan Masyarakat

Pj Gubernur Aceh Ikut Jalan Santai PMI Bersama Ribuan Masyarakat

24/09/2023

Terpopuler

Anggaran PON Aceh-Sumut Dibebankan ke APBA, Zulfadli: Pj Gubernur Rugikan Aceh

Anggaran PON Aceh-Sumut Dibebankan ke APBA, Zulfadli: Pj Gubernur Rugikan Aceh

22/09/2023

Komisi IV DPR Aceh Tinjau Proyek Pembangunan Jalan Trienggadeng – Samalanga

Begini Respon Banggar DPRA Soal Biaya PON Aceh-Sumut Membebani APBA

DPR Aceh Tolak Wacana Stadion Harapan Bangsa Dirobohkan

Pendaftaran Seleksi CPNS dan PPPK Kemenag Dibuka Hingga 9 Oktober 2023

  • Home
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

© 2022 atjehwatch.com

No Result
View All Result
  • Nanggroe
    • Lintas Barat Selatan
    • Lintas Tengah
    • Lintas Timur
      • Nasional
  • Internasional
  • Saleuem
  • Feature
  • Olahraga
  • Sejarah
  • Sosok
  • Opini
  • Cerbung
  • Foto
  • Video

© 2022 atjehwatch.com