KUALA BARU – Kreditanstalt für Wiederaufbau (KfW) yang bekerjasama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) cabang Kuala Baru (Kuba) dalam program Biodiversity Conservation and Climate Protection In the Gunung Lauder Ecosystem (BCCPGLE), menyelenggarakan sekolah lapangan (SL) Agroforestry Ekosistem di pantai Kuala Baru.
Perwakilan BCCPGLE-KFW Kuba kepada atjehwatch.com, Jumat 15 November 2019, mengatakan program sekolah lapangan setiap seminggu sekali dilakukan yang diikuti masyarakat Kuala Baru. Tetapi, zona dampingan BCCPGLE-KFW Kecamatan Kuala Baru juga dibagi per desa agar memudahkan mengajak masyarakat Desa dalam mengikuti program ini.
Bukan sekolah saja, disamping materi didapatkan dari Fasilitator KFW, peserta juga diberikan honor, setiap pertemuan sebanyak 80.000 per orang. Peserta sekolah lapangan diikuti dari berbagai kalangan, pemuda, pemudi dan bahkan orang tua.
Program sekolah lapangan ini bertujuan untuk mendorong minat masyarakat Kuala Baru untuk bercocok tanam secara terampil. Diajarkan dalam materi, mulai dari menanam, membuat pupuk, membunuh hama sampai memanen. Serunya, metoda pembelajaran bukan hanya teori saja, melainkan langsung dipraktekkan cara pembuatan.
“Materi sekolah lapang kita berikan sesuai dengan daerah kita, agar masyarakat kita mau bertani dan berhasil” Ujar Umayyah selaku Pemateri KFW Dalam sekolah lapangan Desa Kuala Baru Sungai
Dalam pertemuan, Umayyah menerangkan cara mempercepat besar tumbuhan dan membunuh hama. Salah satunya, pembuatan PGPR (Plant Growth-Promoting Rhizobacteria). PGPR digunakan sebagai pemacu pertumbuhan tumbuhan. Adapun bahan yang untuk membuat PGPR seperti akar bambu, gula merah, kapur sirih, terasi air kelapa dan air secukupnya.
Proses pembuatan, panaskan air kelapa dalam dandang, tambahkan air tunggu mendidih. Setelah mendidih, dinginkan, barulah dicampur bahan lainnya. Setelah itu, masukkan ke dalam jerigen simpan selama 6 hari. Barulah siap digunakan.
Kemudian Bubur California. Bubur California digunakan sebagai pestisida alternatif yang dapat digunakan untuk mengendalikan berbagai jenis hama dan penyakit tanaman. Adapun bahan yang digunakan seperti tanah balerang, kapur, air.
Proses pembuatannya, panaskan air tunggu hingga mendidih. Masukkan tanah balerang dan kapur yang telah dihaluskan ke dalam air. Setelah itu, dinginkan hingga bisa dimasukkan ke dalam jeregen. Simpan selama 24 jam. Kemudian kita tunggu sampai warna berubah menjadi kuning kemerahan. Setelah selesai dipisahkan antara larutan jernih dengan endapannya dan bubur california siap diaplikasikan.
” Cara penggunaan PGPR dan Bubur California adalah disemprotkan pada tumbuhan” kata Umayyah.
Di samping itu, peserta sekolah lapangan mengaku sangat terbantu dengan adanya program ini. Bisa dapat ilmu bertani dan sekaligus dapat honor.
“Program BCCPGLE-KfW, sekolah lapangan cukup membantu, saya banyak tau tentang pertanian. Apalagi usai sekolah dapat uang lagi, semoga ke depan kami bisa bertani dengan baik” kata Marhadis selaku peserta sekolah lapangan. []
Laporan Muiza