Atjeh Watch
  • Nanggroe
    • Lintas Barat Selatan
    • Lintas Tengah
    • Lintas Timur
      • Nasional
  • Internasional
  • Saleuem
  • Feature
  • Olahraga
  • Sejarah
  • Sosok
  • Opini
  • Cerbung
  • Foto
  • Video
No Result
View All Result
  • Nanggroe
    • Lintas Barat Selatan
    • Lintas Tengah
    • Lintas Timur
      • Nasional
  • Internasional
  • Saleuem
  • Feature
  • Olahraga
  • Sejarah
  • Sosok
  • Opini
  • Cerbung
  • Foto
  • Video
No Result
View All Result
Atjeh Watch
No Result
View All Result
Home Lintas Barat Selatan

BCCPGLE-KFW Kuala Baru Selenggarakan Sekolah Lapangan

Admin1 by Admin1
15/11/2019
in Lintas Barat Selatan
0

KUALA BARU – Kreditanstalt für Wiederaufbau (KfW) yang bekerjasama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) cabang Kuala Baru (Kuba) dalam program Biodiversity Conservation and Climate Protection In the Gunung Lauder Ecosystem (BCCPGLE), menyelenggarakan sekolah lapangan (SL) Agroforestry Ekosistem di pantai Kuala Baru.

Perwakilan BCCPGLE-KFW Kuba kepada atjehwatch.com, Jumat 15 November 2019, mengatakan program sekolah lapangan setiap seminggu sekali dilakukan yang diikuti masyarakat Kuala Baru. Tetapi, zona dampingan BCCPGLE-KFW Kecamatan Kuala Baru juga dibagi per desa agar memudahkan mengajak masyarakat Desa dalam mengikuti program ini.

Bukan sekolah saja, disamping materi didapatkan dari Fasilitator KFW, peserta juga diberikan honor, setiap pertemuan sebanyak 80.000 per orang. Peserta sekolah lapangan diikuti dari berbagai kalangan, pemuda, pemudi dan bahkan orang tua.

Program sekolah lapangan ini bertujuan untuk mendorong minat masyarakat Kuala Baru untuk bercocok tanam secara terampil. Diajarkan dalam materi, mulai dari menanam, membuat pupuk, membunuh hama sampai memanen. Serunya, metoda pembelajaran bukan hanya teori saja, melainkan langsung dipraktekkan cara pembuatan.

“Materi sekolah lapang kita berikan sesuai dengan daerah kita, agar masyarakat kita mau bertani dan berhasil” Ujar Umayyah selaku Pemateri KFW Dalam sekolah lapangan Desa Kuala Baru Sungai

Dalam pertemuan, Umayyah menerangkan cara mempercepat besar tumbuhan dan membunuh hama. Salah satunya, pembuatan PGPR (Plant Growth-Promoting Rhizobacteria). PGPR digunakan sebagai pemacu pertumbuhan tumbuhan. Adapun bahan yang untuk membuat PGPR seperti akar bambu, gula merah, kapur sirih, terasi air kelapa dan air secukupnya.

Proses pembuatan, panaskan air kelapa dalam dandang, tambahkan air tunggu mendidih. Setelah mendidih, dinginkan, barulah dicampur bahan lainnya. Setelah itu, masukkan ke dalam jerigen simpan selama 6 hari. Barulah siap digunakan.

Kemudian Bubur California.  Bubur California digunakan sebagai pestisida alternatif yang dapat digunakan untuk mengendalikan berbagai jenis hama dan penyakit tanaman. Adapun bahan yang digunakan seperti tanah balerang, kapur, air.

Proses pembuatannya, panaskan air tunggu hingga mendidih. Masukkan tanah balerang dan kapur yang telah dihaluskan ke dalam air. Setelah itu, dinginkan hingga bisa dimasukkan ke dalam jeregen. Simpan selama 24 jam. Kemudian kita tunggu sampai warna berubah menjadi kuning kemerahan. Setelah selesai dipisahkan antara larutan jernih dengan endapannya dan bubur california siap diaplikasikan.

” Cara penggunaan PGPR dan Bubur California adalah disemprotkan pada tumbuhan” kata Umayyah.

Di samping itu, peserta sekolah lapangan mengaku sangat terbantu dengan adanya program ini. Bisa dapat ilmu bertani dan sekaligus dapat honor.

“Program BCCPGLE-KfW, sekolah lapangan cukup membantu, saya banyak tau tentang pertanian. Apalagi usai sekolah dapat uang lagi, semoga ke depan kami bisa bertani dengan baik” kata Marhadis selaku peserta sekolah lapangan. []

Laporan Muiza

Tags: kuala baruSingkil
Previous Post

Sabtu-Minggu, Listrik Dipadamkan Bergilir di Aceh Timur

Next Post

DPR Aceh Umumkan Fraksi PNA Hasil KLB, Falevi: Ini Untuk 28 Ribu Kader

Next Post
Falevi: Ego Aceh Harus di Atas Kepentingan Partai

DPR Aceh Umumkan Fraksi PNA Hasil KLB, Falevi: Ini Untuk 28 Ribu Kader

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terbaru

DPRK Abdya Paripurnakan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBK Aceh Barat Daya Tahun Anggaran 2024

DPRK Abdya Paripurnakan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBK Aceh Barat Daya Tahun Anggaran 2024

10/07/2025
Dr. Safaruddin Temui Menteri Kesehatan, Minta Perhatian Pusat Terhadap Layanan Dasar di Abdya

Dr. Safaruddin Temui Menteri Kesehatan, Minta Perhatian Pusat Terhadap Layanan Dasar di Abdya

09/07/2025
 5 Jemaah Haji Aceh Masih Dirawat di Arab Saudi

 5 Jemaah Haji Aceh Masih Dirawat di Arab Saudi

09/07/2025
Jemaah Haji Aceh Kloter 9 Terpilih Manjadi yang Terbaik Versi Garuda Indonesia

Jemaah Haji Aceh Kloter 9 Terpilih Manjadi yang Terbaik Versi Garuda Indonesia

09/07/2025
SMAN 1 Syamtalira Bayu Wakili 4 Cabang Lomba FLS3N Tingkat Kabupaten ke Provinsi

SMAN 1 Syamtalira Bayu Wakili 4 Cabang Lomba FLS3N Tingkat Kabupaten ke Provinsi

09/07/2025

Terpopuler

Jemaah Haji Aceh Kloter 9 Terpilih Manjadi yang Terbaik Versi Garuda Indonesia

Jemaah Haji Aceh Kloter 9 Terpilih Manjadi yang Terbaik Versi Garuda Indonesia

09/07/2025

Ohku, Pria Bejat Perkosa Anak Tiri di Pidie

Nyan, Sejumlah Pustu Akan Direhap di Pidie

[Opini] Tanah Wakaf Tidak Boleh Dikuasai Negara

PGMNI Aceh Gelar Pelatihan dan Pengembangan Kompetensi Guru Madrasah 2025

  • Home
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

© 2022 atjehwatch.com

No Result
View All Result
  • Nanggroe
    • Lintas Barat Selatan
    • Lintas Tengah
    • Lintas Timur
      • Nasional
  • Internasional
  • Saleuem
  • Feature
  • Olahraga
  • Sejarah
  • Sosok
  • Opini
  • Cerbung
  • Foto
  • Video

© 2022 atjehwatch.com