CALANG- Mantan Kombatan GAM wilayah Meureuhom Daya meminta agar dana Otsus ditunda perpanjangannya hingga 10 tahun. Statemen ini bertolak belakang dengan keinginan berbagai pihak yang meminta Otsus berlaku selama-lamanya.
“Sebaiknya dana Otsus tidak diperpanjang selama 10 Tahun sehingga menjadi pembelajaran yang berharga bagi elite dalam mengatur belanja aparatur di banding belanja Publik yang sangat minim,” ujar salah satu kombatan GAM, Teungku Di Pulo, saat ditemui di Calang, Kamis 21 November 2019.
Menurutnya, menjelang dana Otsus habis pada 2027, saat ini para elite birokrasi sedang geliat berjuang untuk dilanjutkan perpanjangan.
Namun, katanya, dengan tersedianya dana Otsus tidak korelasi dengan perbaikan kesejahateraan rakyat, terutama hal Penurunan angka kemiskinan, angka Pengangguran, dan tidak mampu menjadi modal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
“Hanya saja yang dominan untuk belanja aparatur. Sedangkan rakyat Aceh menjadi media politik bagi elit nya. Sedangkan GAM tidak mendapat manfaat yang serius,” ujar dia.
Sebelumnya diberitakan, Ketua Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI, Marwan Cik Asan mengatakan, pihaknya sangat prihatin dengan tingkat kemiskinan di Aceh dan akan melakukan upaya-upaya positif kepada Pemerintah Pusat supaya dana otonomi khusus (Otsus) daerah ini yang akan habis pada tahun 2027 mendatang bisa terus dilanjutkan.
“Angka kemiskinan daerah ini pada tahun 2019 sebesar 15,23 persen, sama dengan kondisi pada tahun 2000. Jika penyaluran dana otsusnya tidak dilanjutkan, maka kondisi perekonomian Aceh, bisa kembali pada tahun awal masa konflik tahun 1976,” ujar Ketua Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI, Marwan Cik Asan, kepada Serambi di ruang VIP Bandara Sultan Iskandar Muda Blang Bintang, Aceh Besar, Rabu 20 November 2019.