KOPI Nira menjadi favorit baru bagi penikmat kopi di Aceh. Sajian kopi yang diseduh dengan air nira manis membuat pecinta kopi di Aceh kini memiliki variasi baru dalam menikmati kopi.
Meski kopi nira memang belum sepopuler kopi merek lainnya di Aceh, tapi keberadaan kopi ini mulai diburu oleh penikmat kopi. Beberapa warung kopi di Banda Aceh mulai menjadikan kopi nira sebagai menu andalan. Salah satunya adalah Morden Café yang berada di Jalan T Nyak Makam, Desa Pango, Ulee Kareng Banda Aceh.
“Kami datang ke sini untuk menikmati kopi nira,” ujar Ruswardi, 34 tahun, turis lokal asal Medan, Jumat malam.
Menurut Ruswardi, nira bagus bagi jantung. Hal ini membuat dirinya tak perlu khawatir dengan efek yang ditimbulkan dari rasa manis yang kadang berlebihan saat mengkonsumsi kopi.
“Kemudian juga lumayan murah. Ini dibandingkan dengan harga-harga di tempat lainnya,” ujar Ruswardi.
Di beberapa Warkop yang ada di Banda Aceh, kopi dihargai dari Rp15.000 hingga Rp20.000 ribu pergelas. Sedangkan nira murni seharga Rp15.000 ribu pergelas.
“Jika kita beli nira dari orang yang mengambilnya langsung dari pohon, harganya Cuma Rp4.000 hingga Rp5.000 perbotol aqua sedang. Satu botol itu bisa dibuat 3 hingga 4 gelas kopi nira. Keuntungannya berkali-kali lipat,” ujar Marzuki, warga Aceh Besar.
Keberadaan kopi nira turut membuat para pencari nira ‘naik daun.’ Hal ini diakui oleh sejumlah pedagang nira di tepi jalan Seulimeun, Kabupaten Aceh Besar.
“Nira kini banyak dipasok ke Warkop-Warkop yang ada di Banda Aceh. Untuk dibuat kopi katanya,” ujar Kak Mar, wanita pedagang nira di Seulimeun, Banda Aceh, kepada atjehwatch.com, Sabtu sore, 29 November 2019.
Kak Mar lebih suka dipanggil Kak Seulimeun. Ia turut menyajikan kopi nira saat rombongan atjehwatch.com singgah di warungnya. Meskipun sajian Kopi Nira Kak Mar belumlah semanis racikan Warkop Warkop di Banda Aceh.
Kak Mar memanaskan dulu nira sebelum diseduh bersama bubuk kopi.
“Nira-nya lumayan,”