Atjeh Watch
Advertisement
  • Nanggroe
    • Lintas Barat Selatan
    • Lintas Tengah
    • Lintas Timur
      • Nasional
  • Internasional
  • Saleuem
  • Feature
  • Olahraga
  • Sejarah
  • Sosok
  • Opini
  • Cerbung
  • Foto
  • Video
No Result
View All Result
  • Nanggroe
    • Lintas Barat Selatan
    • Lintas Tengah
    • Lintas Timur
      • Nasional
  • Internasional
  • Saleuem
  • Feature
  • Olahraga
  • Sejarah
  • Sosok
  • Opini
  • Cerbung
  • Foto
  • Video
No Result
View All Result
Atjeh Watch
No Result
View All Result
Home Feature

Tangis Nurfadhillah Pecah di Depan Alfarlaky

Atjeh Watch by Atjeh Watch
05/12/2019
in Feature
0

WAJAH wanita itu terlihat basah. Butiran air mata tiba tiba turun tak terbendung saat melihat seorang lelaki menyapanya dari kejauhan.

“Assalamualaikum,” ujar pria tadi saat mendekat. Ia datang bersama rombongan Daramil dan perwakilan dari kantor Camat Darul Aman, Kabupaten Aceh Timur. Saat itu sekitar pukul 13.00 WIB.

“Assalamualaikum,” ulang pria tadi lagi.

“Walaikumsalam,” ujar sang wanita itu kemudian. Tangannya mencoba menyekat air mata. Namun tangisnya kian pecah saat lelaki tadi mendekat.

“Neucok saleum dilee,” kata sang pria tadi. Ia adalah Iskandar Usman Al-Farlaky, anggota DPR Aceh dari Fraksi Partai Aceh.

Sedangkan sang wanita adalah  Nurfadhillah, 32 tahun, mantan primadona di Desa Bagok Panah 3, Kecamatan Darul Aman, kabupaten Aceh Timur. Namun kini ia harus menghadapi tantangan berat hari demi hari. Setengah badannya ditutup kain. Ini karena ia mengalami kelumpuhan usai melahirkan anak kedua.

Sama seperti hari-hari sebelumnya, Nurfadhillah tetap bekerja membuat kerupuk melinjo. Bedanya, kali ini ia tak bisa membendung rasa harunya, saat melihat anggota DPR Aceh dari Partai Aceh berkunjung ke tempatnya.

Isak tangis Nurfadhillah terus terdengar hingga beberapa menit kemudian. Ia terpaksa menunduk kepala. Sedangkan Iskandar duduk di dekatnya sambil menunggu tangis wanita itu mereda. Keluarga Nurfadhillah kemudian bergabung di sana satu persatu.

Orangtua Nurfadhillah menceritakan kisah hidup putri-nya, dari menikah, melahirkan dua anak, lumpuh, ditinggalkan suami, hingga harus merawat dua anaknya yang masih kecil dan bekerja sebagai pembuat kerupuk melinjo.

“Dari beugoh (pagi-red) hingga poh 2,” ujar Nurfadhillah saat sedikit tenang.

Nurfadhillah berharap bisa kembali berobat hingga sembuh. Ia ingin kembali normal seperti wanita pada umumnya. Namun selama ini dia mengalami keterbatasan biaya. Apalagi ia harus membesarkan dua orang anaknya yang masih kecil kecil.

Syukur, kata Nurfadhillah, pasca kisahnya viral di media social, lembaga peduli dhuafa di Aceh Timur menanggung proses rujukan ke Banda Aceh untuk pengobatan.

“Kalau begitu saya juga siap membantu selama proses pengobatan di Banda Aceh. Ada rumah singgah di sana yang bisa ditempati. Saya juga akan membantu biaya pendamping selama pengobatan di Banda Aceh. Saya juga akan ajak teman-teman lain untuk membantu sebisa mungkin,” kata Iskandar.

Perkataan Iskandar ini lagi-lagi membuat Nurfadhillah bersentuh. Isak tangisnya kembali pecah. Matanya berkaca-kaca.

Iskandar kemudian tiba-tiba bertanya soal rumah. Nurfadhillah menjelaskan bahwa bangunan tanpa dinding yang digunakan dirinya bekerja tersebut adalah pondasi rumahnya.

Penjelasan tadi membuat Iskandar terdiam. Karena bangunan tersebut masih jauh dari kayak layak untuk ditempati.

Seorang wanita dari kantor Camat Darul Aman, menjelaskan bahwa rumah bantuan untuk Nurfadhillah masuk dalam list perencanaan pembangunan 2020 melalui APBK Aceh Timur.

“Kalau seandainya hingga akhir bulan 3 di 2020 nanti, belum ada kejelasan pembangunan, tolong kasih tahu saya. Tapi kalau bisa sebelum bulan 4 nanti. Akan coba saya bantu melalui APBA,” kata Iskandar lagi.

Penjelasan Iskandar ini lagi-lagi membuat Nurfadhillah menitikan air mata.

Sekitar satu jam di tempat Nurfadhillah, Iskandar minta izin pamit. Sebelumnya ia juga menyerahkan sedikit santunan untuk Nurfadhillah dan anaknya. Ia berharap Nurfadhillah segera dirujuk ke Banda Aceh.

“Lon preh di Banda Aceh beh,” ujarnya. Nurfadhillah mengangguk berulang kali. Pesonanya terpancar saat dia tersenyum.

Baca juga: Asa Nurfadhillah Menanti Dermawan di Tengah Keterbatasan

Tags: aceh timuriskandar usman alfarlakynurfadhillah
Previous Post

Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW, Ini Pesan Wali Nanggroe

Next Post

Aceh Bisnis Club Puji Menteri Erick Thohir Copot Dirut Garuda

Next Post

Aceh Bisnis Club Puji Menteri Erick Thohir Copot Dirut Garuda

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terbaru

PDIP Bayangkan Jika Ganjar dan Anies Bergabung Jadi Satu Kekuatan

Ganjar Bantah Sudah Urus SKCK untuk Syarat Pilpres 2024

25/09/2023
Pemkab Aceh Besar Lakukan Berbagai Upaya Atasi Hama Wereng

Pemkab Aceh Besar Lakukan Berbagai Upaya Atasi Hama Wereng

25/09/2023
Nyan, Inilah Pemenang Anugerah GTK Madrasah Berprestasi Aceh 2023

Nyan, Inilah Pemenang Anugerah GTK Madrasah Berprestasi Aceh 2023

25/09/2023
Kakanwil Kukuhkah IPARI Aceh

Kakanwil Kukuhkah IPARI Aceh

25/09/2023
Gegana Polda Aceh Berhasil Jinakkan Bom 30 Kilogram di Pidie Jaya

Gegana Polda Aceh Berhasil Jinakkan Bom 30 Kilogram di Pidie Jaya

25/09/2023

Terpopuler

Enam Peserta Lolos Seleksi Administrasi Jabatan Sekda Subulussalam

Enam Peserta Lolos Seleksi Administrasi Jabatan Sekda Subulussalam

24/09/2023

Mualem Ganti Ketua DPRA Pon Yahya

Komisi IV DPR Aceh Tinjau Proyek Pembangunan Jalan Trienggadeng – Samalanga

Polisi Pasang Garis Police Line di Lokasi Penemuan Mortir di Kebun Warga di Pidie Jaya

Gegana Polda Aceh Berhasil Jinakkan Bom 30 Kilogram di Pidie Jaya

  • Home
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

© 2022 atjehwatch.com

No Result
View All Result
  • Nanggroe
    • Lintas Barat Selatan
    • Lintas Tengah
    • Lintas Timur
      • Nasional
  • Internasional
  • Saleuem
  • Feature
  • Olahraga
  • Sejarah
  • Sosok
  • Opini
  • Cerbung
  • Foto
  • Video

© 2022 atjehwatch.com