Atjeh Watch
Advertisement
  • Nanggroe
    • Lintas Barat Selatan
    • Lintas Tengah
    • Lintas Timur
      • Nasional
  • Internasional
  • Saleuem
  • Feature
  • Olahraga
  • Sejarah
  • Sosok
  • Opini
  • Cerbung
  • Foto
  • Video
No Result
View All Result
  • Nanggroe
    • Lintas Barat Selatan
    • Lintas Tengah
    • Lintas Timur
      • Nasional
  • Internasional
  • Saleuem
  • Feature
  • Olahraga
  • Sejarah
  • Sosok
  • Opini
  • Cerbung
  • Foto
  • Video
No Result
View All Result
Atjeh Watch
No Result
View All Result
Home Nanggroe

Ulama Dinilai Memiliki Peran Penting dalam Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Soal Bencana

Atjeh Watch by Atjeh Watch
18/12/2019
in Nanggroe
0
Ulama Dinilai Memiliki Peran Penting dalam Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Soal Bencana

Foto Humas Setda Aceh

Banda Aceh– Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, mengatakan ulama sebagai panutan masyarakat Aceh memiliki peran penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang mitigasi kebencanaan. Menurutnya, kesadaran tersebut sangat penting untuk mengurangi dan mengantispasi dampak dari resiko bencana.

Hal tersebut disampaikan oleh Plt Gubernur saat menjadi pembicara pada acara Muzakarah Kebencanaan Cendikiawan Muslim I yang digelar oleh Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), di Hotel Hermes Palace, Rabu, 18/12.

Nova mengatakan, penanggulangan bencana bukanlah persoalan teknis saja, tapi juga berkaitan erat dengan ketenangan jiwa serta butuh koordinasi antar pihak. Ulama, kata dia, dapat berperan pada dua ranah tersebut.

“Ulama harus bisa tampil sebagai motor untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang teknis penanggulangan bencana dan juga berperan menguatkan hati masyarakat kita agar tidak paranoid atau hidup dalam ketakutan. Sebarkan semangat kedamaian serta ketenangan dalam menjalankan kegiatan sehari-hari,”ujar Nova.

Plt Gubernur mengatakan, ulama Aceh juga memiliki andil besar dalam rehab dan rekontruksi Aceh pasca tsunami 2004 silam. Ia mengatakan dengan peran tokoh agama, masyarakat begitu tabah menghadapi bencana yang menimpanya saat itu. Bahkan, lanjut dia, negara lain mengapresiasi kuatnya masyarakat Aceh untuk kembali berbenah dan membangun daerahnya.

“Selain itu, momentum 15 tahun tsunami ini juga menjadi waktu yang tepat bagi kita untuk menambah wawasan kesiagaan, desain dan skema terkait kesiapan kita menghadapi kebencanaan,”ujar Plt Gubernur.

“Saya tidak dapat berpikir bila bencana sedahsyat tsunami ini terjadi di wilayah yang mayoritas non muslim, apakah mereka akan sekuat masyarakat Aceh?,”kata Nova.

Nova juga meminta, agar ulama Aceh dapat ikut bergabung dengan komunitas-komunitas masyarakat peduli bencana. Melalui wadah tersebut, kata dia, sosialisasi tentang program mitigasi bencana akan lebih mudah tersalurkan dalam masyarakat.

“Pemerintah Aceh sangat senang sekali apabila ulama dan perguruan tinggi ikut berfikir dan berwacana agar menghasilkan gagasan untuk mengurangi dampak resiko bencana. Bencana alam harus dihadapi secara bersama, koordinasi menjadi hal sangat penting dalam menghadapi bencana,”ujar Nova.

Mitigasi Bencana Jadi Prioritas Pemerintah Aceh

Plt Gubernur, mengakui bahwa Aceh merupakan daerah yang rawan terjadinya bencana alam. Ia mengatakan, Pemerintah Aceh melalui Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) telah mencatat, sepanjang tahun 2019 ini setidaknya ada 693 bencana yang melanda Aceh, seperti tanah longsor, banjir luapan, banjir bandang, kebakaran hutan, dan gempa.

“Kemudian, ada fenomena alam yang terjadi 15 tahun lalu, itu peristiwa alam yang sangat dahsyat, dan mengakibatkan kerusakan yang luar biasa. Setelah itu, ada gempa di Gayo, puting beliung Bener Meriah, banjir di Tangse, gempa di Pidie Jaya. Fakta ini menjadi bukti bahwa bencana memang akrab dengan daerah kita,”ujar Plt Gubernur

Oleh sebab itu, kata Plt Gubernur, Pemerintah Aceh menempatkan program upaya penanggulangan dan pengurangan dampak resiko bencana menjadi salah satu prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM).

“Maka ke depan, anggaran pun yang kita alokasikan untuk pengurangan resiko bencana akan kita tingkatkan,”tutur Nova.

Dalam kesempatan itu, Nova mengapresiasi Unsyiah yang telah menggelar muzakarah kebencanaan itu. Menurut dia, acara tersebut amat lah penting untuk mengupdate pengetahuan seluruh elemen di Aceh dalam rangka menguatkan mitigas bencana.

“Kita berharap, perguruan tinggi terus melakukan riset, sehingga skema-skema tentang penanggulangan bencana betul-betul dapat memberi manfaat untuk masyarakat Aceh,”ujar Nova.

Sementara itu, Rektor Universitas Syiah Kuala Samsul Rizal, mengatakan, pengetahuan tentang mitigasi bencana perlu disebarkan kepada seluruh masyarakat Aceh. Untuk menyukseskan agenda tersebut, kata dia, maka semua pihak di Aceh mulai dari pemerintah, ulama dan akademisi harus bersinergi.

“Oleh karena itu, melalui agenda ini Unsyiah mempertemukan pemerintah dan ulama untuk melakukan pembahasan upaya peningkatan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana,”ujar Samsul.

“Pada kesempatan ini, kita berharap ulama, umara, dan akademisi memberikan rekomendasinya terkait upaya mengurangi dampak resiko bemcana,”kata Samsul.

Kegiatan Muzakarah kebencanaan tersebut juga menghadirkan pembicara dari unsur ulama, yaitu Prof. Yusni Sabi dari UIN Ar-Raniry dan Tengku H. Faisal Ali dari Majelis Permusyawaratan Ulama Aceh. Sementara Rektor Unsyiah Samsul Rizal, hadir sebagai pembicara dari akademisi.[]

Tags: acehbencanamitigasi bencana
Previous Post

KNPI Pidie Jaya Akan Segera Rapim dan Menggelar Musda

Next Post

Bagi Banser yang Akan Jaga Gereja, Ingat Pesan Kapolri Ini

Next Post
Israel Larang Umat Kristen di Gaza Rayakan Natal di Betlehem

Bagi Banser yang Akan Jaga Gereja, Ingat Pesan Kapolri Ini

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terbaru

Jalan Lintas Aceh Barat-Pidie Putus Akibat Longsor

Masyarakat di Aceh Diminta Waspadai Banjir dan Longsor

25/09/2023
BPKS Siap Fasilitasi Importir Penuhi Kebutuhan Komoditi Kawasan Sabang   

BPKS Siap Fasilitasi Importir Penuhi Kebutuhan Komoditi Kawasan Sabang  

25/09/2023
Pj Wali Kota Serahkan Dokumen Adminduk untuk Korban Kebakaran Lueng Bata

Pj Wali Kota Serahkan Dokumen Adminduk untuk Korban Kebakaran Lueng Bata

25/09/2023
Sekdako Wahyudi Apresiasi Kinerja Satpol PP/WH Banda Aceh

Sekdako Wahyudi Apresiasi Kinerja Satpol PP/WH Banda Aceh

25/09/2023
PDIP Bayangkan Jika Ganjar dan Anies Bergabung Jadi Satu Kekuatan

Ganjar Bantah Sudah Urus SKCK untuk Syarat Pilpres 2024

25/09/2023

Terpopuler

Enam Peserta Lolos Seleksi Administrasi Jabatan Sekda Subulussalam

Enam Peserta Lolos Seleksi Administrasi Jabatan Sekda Subulussalam

24/09/2023

Mualem Ganti Ketua DPRA Pon Yahya

Komisi IV DPR Aceh Tinjau Proyek Pembangunan Jalan Trienggadeng – Samalanga

Gegana Polda Aceh Berhasil Jinakkan Bom 30 Kilogram di Pidie Jaya

Polisi Pasang Garis Police Line di Lokasi Penemuan Mortir di Kebun Warga di Pidie Jaya

  • Home
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

© 2022 atjehwatch.com

No Result
View All Result
  • Nanggroe
    • Lintas Barat Selatan
    • Lintas Tengah
    • Lintas Timur
      • Nasional
  • Internasional
  • Saleuem
  • Feature
  • Olahraga
  • Sejarah
  • Sosok
  • Opini
  • Cerbung
  • Foto
  • Video

© 2022 atjehwatch.com