Jakarta – Kafe di tengah hutan ini tawarkan suasana asri pepohonan. Di sini kamu bisa santai ngopi single origin dengan kudapan pisang goreng sampai dim sum!
Arborea Cafe seketika jadi perbincangan usai dibuka pada pertengahan Agustus 2018, tepatnya ketika Asian Games berlangsung. Kala itu Arborea Cafe diharapkan bisa jadi tujuan wisatawan atau atlet yang ingin bersantai.
Konsep kafe ini unik karena menawarkan sensasi bersantap di tengah hutan. Sehingga pengunjung yang ingin mencari udara segar di Jakarta tak perlu jauh-jauh keluar kota. Penasaran dengan konsep ini, kamipun membuktikannya sambil ngemil sore.
Untuk menuju Arborea Cafe, kami memasuki Gedung Manggalawanabakti. Lokasi kafe mudah ditemui karena berada di kawasan arboretum Ir. Lukito Daryadi. Arboretum merupakan semacam kebun botani yang mengoleksi banyak pepohonan.
Hmmm… Suasana sejuk langsung terasa begitu memasuki kawasan kafe. Pasalnya pepohonan hijau yang tinggi menjulang ada di sekeliling kami. Bangunan Arborea Cafe juga langsung menarik perhatian karena bentuknya seperti kubus kayu dua tingkat.
Ukurannya tak terlalu besar, namun kerap dipadati pengunjung terutama di akhir pekan. Lantai dasar kafe diperuntukkan sebagai area memesan karena sistem di sini self-service. Ada juga area bersantap sederhana di sekelilingnya.
Kalau mau area indoor, bisa naik ke lantai dua. Hanya saja ruangan ini sangat mungil. Sementara di bagian paling atas kafe, tak ada kursi atau meja. Namun pengunjung boleh bersantai atau sekadar foto-foto di sini. Suasananya mirip di rumah pohon!
Arborea Cafe menawarkan menu dari kategori nasi, mi & sup, pastry, kudapan, dimsum, dan pasta. Sementara minumannya didominasi minuman kopi, meski ada juga teh, fresh milk, dan milkshake.
Untuk santai sore, kami tertarik menjajal kopi Mandailing (Rp 29.500) dari kategori Single Origin yang favorit di sini. Kopi hitam diletakkan dalam cup kertas. Wangi kopi yang disajikan panas-panas membuat semangat kami langsung terisi!
Kopi arabika ini berasal dari daerah Mandailing, Pegunungan Bukit Barisan, Sumatera Utara. Ada sedikit jejak asam pada kopi ini dengan tingkat kepekatan yang tinggi. Slurpp! Secangkir kopi Mandailing terasa makin istimewa disesap di tengah hutan.
Penasaran dengan kopi yang lebih ringan, kami memilih Kopi C (Rp 19.000). Berupa kopi robusta yang dicampur susu kental manis. Rasanya masih dominan kopi, hanya saja disusul legit manisnya susu kental manis.
Sebagai pendamping, camilan Pisang Goreng Original (Rp 28.000) lumayan puaskan selera. Isiannya lumayan banyak dengan warna pisang kuning terang.
Nyamm! Pisangnya lembut dengan rasa manis sedikit asam. Agaknya pisang goreng ini dibuat dari pisang kepok kuning matang. Untuk balutan tepungnya sendiri tidak terlalu renyah, lebih empuk lembut.
Hakao (Rp 21.000) dalam klakat bambu berisi 4 buah. Sayangnya hakao ini tidak memiliki kulit yang lembut dan kenyal. Isian udangnya juga seperti memakai udang beku sehingga tidak terasa ‘fresh’.
Kami menutup santapan dengan hidangan utama, Mie Aceh (Rp 39.000) yang jadi favorit di sini. Tampilannya menggugah selera dengan kuah berwarna oranye. Ada juga warna merah dari tomat, hijau dari mentimun, dan lembaran emping renyah.
Rasa kari pada mie Aceh ini amat kuat, apalagi teksturnya kental. Untuk isiannya ada potongan daging sapi empuk, tomat, tauge, dan daun bawang. Uniknya, mie yang dipakai sedikit berbeda dari mie Aceh pada umumnya yang sering kami temui.
Warnanya lebih oranye dengan tekstur cukup tebal dan berserat. Menyantap seporsi mie Aceh ini benar-benar bikin kenyang!
Kalau sore ini bingung mau nongkrong dimana, Arborea Cafe patut jadi pilihan. Suasana asri dengan ragam pilihan kopi Nusantara jadi poin plus untuk mampir ke sini. Yuk, coba!
Arborea Cafe
Jalan Gatot Soebroto No. 100
Di area Gedung Manggala Wanabakti, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)
Jam buka: 08.00-20.00