JAKARTA – Virus Corona yang mematikan dan mewabah di China telah membuat pasar menghindar dari instrumen berisiko di negara berkembang. Sentimen negatif dari virus Corona diprediksi akan melemahkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra memproyeksikan mata uang Garuda akan kembali melemah melawan dolar AS. Rupiah berpotensi melemah di kisaran level Rp13.640 hingga Rp13.700 per dolar AS.
“Pasar mewaspadai mewabahnya virus Corona yang mematikan dari China yang sudah terbawa ke AS. Mewabahnya virus ini bisa menganggu perekonomian yang mendorong pasar keluar dari aset berisiko. Ini bisa menekan rupiah terhadap dolar AS,” ujar Ariston di Jakarta, Rabu (22/1/2020).
Dia melanjutkan, di sisi lain kabar The Fed menyuntikan dana USD500 miliar ke pasar via repo untuk menstabilkan likuiditas bisa menjaga pelemahan rupiah tidak terlalu dalam.
“Suntikan The Fed ini menjaga tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS di cek rendah, sekarang di kisaran 1,78%. Potensi kurs rupiah terhadap dolar AS pada hari ini Rp13.640-Rp13.700 per USD,” jelasnya.