PUBLIK seantero nusantara kini sedang dihebohkan dengan isu soal Sunda Empire. Konon, berdasarkan paparan petingginya, Rangga Sasana alias Edi Raharjo, di salah satu televisi swasta nasional, Sunda Empire adalah kerajaan matahari yang akan mengambil alih kekuasaan dunia di 2021 mendatang.
Dimana, kata petinggi itu, pada 2021 nanti, seluruh pemerintahan di dunia akan habis masa kekuasaannya, termasuk Indonesia. Maka saat itu terjadi, seluruh negara-negara di dunia harus mendaftarkan ulang ke Sunda Empire atau negara-negara tersebut akan dikenakan sangsi ekonomi seperti layaknya Amerika memveto negara-negara di dunia saat ini.
Indonesia sendiri, menurut petinggi Sunda Empire Aceh, berdasarkan video yang menyebar luas di social media, akan habis masa kekuasaannya pada Agustus 2020 mendatang. Ketika itu terjadi, Indonesia harus mendaftarkan diri ulang ke Sunda Empire serta berkewajiban membayar pajak.
Lantas bagaimana posisi Aceh ketika itu terjadi, dan ternyata apa yang disampaikan petinggi Sunda Empire benar adanya!
Di sisi lain, Provinsi Aceh ternyata sudah menjadi bagian dari Sunda Empire sejak Agustus 2019 lalu. Ini terbukti dengan adanya sosialisasi Sunda Empire di salah satu lokasi di Aceh dan turut disiarkan oleh televisi.
Setelah beberapa bulan berlalu dan kini Sunda Empire tampil ke public, jumlah pengikut Sunda Empire di Aceh diperkirakan ratusan orang. Setidaknya jumlah ini dihitung berdasarkan asumsi lembaga itu.
Kepada polisi, pengurus Sunda Empire Aceh mengklaim memiliki ratusan anggota di Kabupaten Aceh Utara.
Wakil Kepala Polisi Resor Lhokseumawe, Kompol Ahzan yang dihubungi salah satu media online asal Jakarta, menyebutkan, timnya sudah bertemu dengan pengurus Sunda Empire.
“Sejauh ini mereka baru tahap rekrutmen anggota organisasi itu. Mereka menyatakan bergerak di bidang sosial dan ekonomi masyarakat. Belum ada kegiatan nyata di lapangan. Baru sebatas rekrutmen anggota saja,’ kata Ahzan.
Dia menyatakan, polisi sudah mengingatkan agar pengurus Sunda Empire mengurus kelengkapan organisasi sesuai hukum yang ada, salah satunya dengan terdaftar di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Aceh Utara.
Dari hasil pengakuan pihak keamanan ini, menandakan bahwa keberadaan Sunda Empire di Aceh memang benarnya. Dan fakta yang menguntungkan, bahwa dii Indonesia pun, hanya Aceh yang baru memiliki cabang dari Sunda Empire.
Maka, terlepas benar tidaknya klaim dari Sunda Empire, posisi Aceh tentu memiliki tempat ter-istimewa di hati kaisar kerajaan matahari Sunda Empire yang bertempat di Bandung itu. Pasalnya, warga Aceh yang menyambut mereka ketika yang lain menertawakan mereka siang dan malam.
Posisi ini lagi-lagi menguntungkan Aceh secara politik.
Mari berasumsi sebuah imajinasi yang mungkin sedikit gila, Agustus 2020 hanya beberapa bulan lagi dari sekarang, berdasarkan pengakuan petinggi Sunda Empire, itu adalah batas waktu terakhir kekuasaan Indonesia. Jika tak daftar ulang, maka tentu Indonesia tak lagi dianggap sebuah negara. Kalau membandel, Indonesia juga akan diberi sangsi ekonomi.
Nah, kesempatan tersebut adalah kesempatan emas bagi Aceh untuk berdiri sendiri. Konon lagi, Aceh merupakan ‘orang pertama’ yang menyambut Sunda Empire dengan tangan terbuka. Maka kesempatan Aceh untuk merdeka sudang diambang pintu. Tak perlu lagi perang seperti saat konflik berkecamuk.
Jika pun Indonesia tak mau melepaskan Aceh, kita masih punya PBB dan Vatikan yang selama ini tunduk di bawah Sunda Empire, sebagaimana halnya klaim petinggi Sunda Empire di salah satu televisi swasta. Tidak mungkin kan jika Sunda Empire membela Indonesia saat berseteru dengan Aceh di Agustus nanti?
Maka tak perlu membully pengurus Sunda Empire di Aceh. Siapa tahu pada Agustus nanti, Aceh benar benar akan merdeka dengan bantuan Sunda Empire, dan saat itu terjadi, kita semua harus berterimakasih kepada mereka. Mencium tangan pengurus Sunda Empire Aceh.
Siapapun berhak berekpresi dan berimajinasi. Kadang kegaduhan tak perlu ditanggapi serius. Tetap santai dan jangan lupa ngopi.
Penulis adalah Saifullah, tukang kopi resmi. Saat cerita ini dibuat, penulis baru saja bangun tidur dan mengetik.[]