BANDA ACEH – Viral “Ekspor Ganja” yang belakangan menjadi bahasan secara nasional gara-gara anggota DPR-RI asal Aceh, Rafly mengusulkan ganja bisa dijadikan komoditi ekspor. Walau belakangan Rafly meminta maaf karena mendapat teguran partai, namun masalah Ganja terus bergulir menjadi isu di khalayak.
Kemudian banyak cerita tentang ganja. Ada yang setuju ada pula yang tidak. Terlepas dari hal tersebut, anggota DPR Aceh asal Gayo Lues, Rijaluddin, SH, MH menyebut, berbicara Ganja Gayo Lues adalah produsen ganja kwalitas unggul se-Indonesia.
“Memang tidak ada kajian resmi tentang hal tersebut, namun dari pengalaman para pelaku ganja dahulu yang telah meninggalkan bisnis haram tersebut, mengatakan ganja yang bersumber dari Gayo Lues rasanya sangat berbeda,” kata Rijaluddin.
“Ini dapat di lihat dari tingginya permintaan sampai dengan harga yang lebih tinggi, khusus yang ditanam di dataran tinggi Gayo Lues, sehingga para pelaku bisnis dan penikmat ganja memberi kode BK yang artinya BlangKejeren. Ini artinya barang BK adalah ganja terbaik yang berasal dari Blangkejeren (Gayo Lues).”
Menurutnya, Ini menandakan ganja yg di tanam di Gayo Lues berbeda dari ganja yang ditanam di daerah lain.
“Mungkin zat-zat yang terkandung di dalam ganja Gayo Lues lebih baik dan lebih kuat,” kata Rijaluddin SH, MH.
Rijal yang juga politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengakui sampai saat ini kwalitas ganja dari Gayo Lues masih yang terbaik, dikarenakan permintaan pasar dan harga yang menggiurkan masih ada penyelundupan ganja ke luar daerah seperti yang baru-baru ini yang berhasil digagalkan Polsek Rikit Gaib Kab. Gayo Lues.
“Saat ini bisnis dan bertani ganja sudah banyak di tinggal kan dan beralih ke tanaman lain seperti kopi dan seri wangi, komoditi ini juga yang terbaik dari Gayo Lues,” ujarnya lagi. []