Banda Aceh – Sebanyak 20 anggota Komisi X DPR RI yang membidangi Pendidikan, Olahraga, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melakukan kunjungan kerja (Kunker) dengan meninjau SMKN Penerbangan Aceh, Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar dan Sekolah Yayasan Pendidikan Anak Cacat (YPAC) Desa Santan, Kabupaten Aceh Besar. Kadisdik Aceh berharap Komisi X DPR RI dapat mengusulkan SMKN Penerbangan Aceh menjadi SMKN Penerbangan Regional Sumatera.
Rombongan dari komisi X itu tiba di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM), Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar pada pukul 10.30 WIB dengan menggunakan maskapai Batik Air. Mereka disambut oleh Gubernur Aceh yang diwakili Staf Ahli Gubernur bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik, Kamaruddin Andalah, Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs Rachmat Fitri HD, MPA, Kadisbudpar Aceh, Jamaluddin serta beberapa pejabat lainnya.
Selanjutnya, rombongan menuju ke SMKN Penerbangan Aceh yang letaknya dekat dengan Bandara SIM Blang Bintang. Para anggota dewan tersebut merasa terpukau dengan pelayanan dan sambutan dari pihak Dinas Pendidikan Aceh, guru serta siswa yang ada di sekolah tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs Rachmat Fitri HD, MPA menyampaikan sejarah Aceh sangat erat kaitannya dengan kedirgantaraan, hal itu terbukti dengan pembelian pesawat pertama Dacota untuk negara Indonesia yang sekaligus menjadi cikal bakal lahirnya Maskapai Garuda Indonesia.
“Mudah-mudahan nantinya SMK Penerbangan Aceh menjadi sekolah maskapai terbaik di Indonesia. Kami memohon doa dan dukungan dari bapak/ibu Komisi X DPR RI agar harapan kami dapat terwujud dimasa yang akan datang,” ujarnya yang disambut tepuk tangan dari para tamu.
Kadisdik memaparkan bahwa areal pekarangan SMK Penerbangan Aceh ini memiliki luas 26 hektar, tapi sangat disayangkan masih kurangnya fasilitas yang mendukung pengembangan sekolah itu. Pada 2019 lalu, Pemerintah Aceh melalui Dana Alokasi Aceh (DAK) sudah membangun satu hanggar pesawat yang mampu menampung sebanyak tiga pesawat yang saat ini masih terparkir di Bandara SIM.
“Kami ingin menyampaikan bahwa hari ini kita melihat perjuangan yang panjang masyarakat Aceh untuk Indonesia. Kita mohon agar rencana kita mewujudkan SMKN Penerbangan Aceh menjadi SMKN Penerbangan Regional Sumatera dapat terealisasi dalam masa yang tidak terlalu lama lagi,” pintanya.
Selanjutnya Kadisdik Aceh menyerahkan dokumen perencanaan sebagai persyaratan menjadikan SMKN Penerbangan Aceh menjadi SMKN Penerbangan Regional Sumatera yang diterima langsung oleh Wakil Ketua Komisi X, Dr. H. Abdul Fikri Faqih.
Menurut Abdul Fikri Faqih, berdasarkan laporan yang diterima, SMKN Penerbangan Aceh merupakan salah satu sekolah yang patut menjadi contoh bagi sekolah kedirgantaraan di Indonesia, maka pihaknya akan memperjuangkan SMK tersebut menjadi SMKN Penerbangan Regional Sumatera.
“Dengan banyaknya lulusan yang berhasil memasuki dunia kerja dan kuliah, maka ini menjadi bukti bahwa SMKN Penerbangan Aceh sangat layak menjadi contoh di Indonesia, bukan hanya di Pulau Sumatera,” katanya.
Abdul Fikri Faqih mengharapkan agar anggota Komisi X DPR RI yang berasal dari Aceh, seperti Illiza Sa’aduddin Jamal dan Dr Muhammad Kadafi,SH,MH dapat memperjuangkan cita-cita mulia tersebut.
Selanjutnya Kadisdik Aceh, Drs Rachmat Fitri HD, MPA beserta Kepsek SMKN Penerbangan Aceh, Bayhaqi mengajak anggota komisi X DPR RI untuk melihat kondisi ruangan guru dan lahan yang terhampar luas yang disamping dan belakang sekolah tersebut.
Adapun rombongan anggota Komisi X DPR RI yang melakukan kunjungan kerja ke Aceh yaitu Dr. H. Abdul Fikri Faqih, Puti Guntur Sukarno, Maria Lestari, Putra Nababan, Vanda Sarundjang, Djohar Arifin, Ali Zamroni, Martina, Muhammad Nur dan Eva Stevanny.
Selain itu Rian Firmansyah, Lathifah Shohib, Muhammad Kadafi, Bramantyo Suwondo, Sukawijaya, Ledia Hanifa, Sakinah Aljufri, Desy Ratnasari, dan Illiza Saaduddin Djamal.