Atjeh Watch
  • Nanggroe
    • Lintas Barat Selatan
    • Lintas Tengah
    • Lintas Timur
      • Nasional
  • Internasional
  • Saleuem
  • Feature
  • Olahraga
  • Sejarah
  • Sosok
  • Opini
  • Cerbung
  • Foto
  • Video
No Result
View All Result
  • Nanggroe
    • Lintas Barat Selatan
    • Lintas Tengah
    • Lintas Timur
      • Nasional
  • Internasional
  • Saleuem
  • Feature
  • Olahraga
  • Sejarah
  • Sosok
  • Opini
  • Cerbung
  • Foto
  • Video
No Result
View All Result
Atjeh Watch
No Result
View All Result
Home Pariwisata

Virus Corona Ganggu Pariwisata di Aceh

Admin1 by Admin1
01/03/2020
in Pariwisata
0
Pemilik Yacht Mewah yang Terombang-ambing di Aceh WN Inggris

Kapal pesiar (yacht) terombang-ambing di perairan Aceh Utara, diduga milik WNA. (Foto: Istimewa)

BANDA ACEH– Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Aceh Jamaluddin mengatakan, wabah virus corona yang menyerang Cina dan beberapa negara mengganggu pariwisata di Tanah Rencong.

“Saya pikir efek dari virus corona sedikit banyak memengaruhi terhadap jumlah wisatawan yang datang ke Aceh dan Indonesia,” kata Jamaluddin kepada wartawan usai soft launching Calendar of Event (COE) Aceh 2020 di Gedung Disbudpar Aceh, Kota Banda Aceh, Jumat, 28 Februari 2020.

Ia mencontohkan, beberapa waktu lalu, Aceh telah menolak kedatangan sekitar 1.500 wisatawan mancanegara yang masuk ke Tanah Rencong melalui Sabang menggunakan kapal pesiar (cruise) MS Artania.

Penolakan dilakukan oleh Badan Pengusahaan Kawasan Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS) setelah melakukan koordinasi dengan pemerintah kota setempat. Keputusan ini diambil dalam upaya mencegah penyebaran virus corona yang telah mewabah di berbagai negara.

“Baru-baru ini kita ada turis 1.500 orang ingin mendarat di Sabang oleh kapal pesiar, tapi Pemerintah Kota Sabang dengan Forkopimda Kota Sabang memutuskan tidak menerima kunjungan kapal pesiar tersebut,” ujarnya.

Selain kapal pesiar MS Artania, ujar Jamaluddin, Aceh juga telah menolak rencana kedatangan dua kapal pesiar lainnya. Alasannya juga sama yaitu untuk mencegah penyebaran virus corona.

“Ada dua kali lagi sebenarnya, mau datang juga dibatalkan, saya pikir ini efek virus corona. Tingkat orang berpergian sekarang juga berkurang akibat virus corona,” kata Jamaluddin.

Disebutkannya, pembatasan masuknya wisatawan mancanegara ke Aceh baru diberlakukan di pelabuhan. Sementara melalui bandara, Pemerintah Aceh masih memberikan ruang yang besar kepada turis-turis internasional.

“Dari bandar udara belum ada yang dibatasi, karena sejauh ini turis-turis yang melalui di bandara diperiksa ketat oleh pihak terkait untuk mencegah virus tersebut,” ujar Jamaluddin.

Sebelumnya, Jamaluddin menyebutkan kunjungan wisatawan lokal dan mancanegara ke Aceh tahun 2019 mengalami peningkatan 5.55 persen dibandingkan tahun 2018, yaitu mencapai 2.636.916 terdiri dari 2.529.879 wisatawan lokal dan 107.037 wisatawan mancanegara.

Sedangkan kunjungan pada tahun 2018, kata Jamaluddin, adalah 2.498.249 terdiri dari 2.391.968 wisatawan lokal dan 106.281 wisatawan mancanegara. Pemprov Aceh menargetkan, kunjungan wisatawan ke provinsi ini pada 2020 mencapai 3 juta wisatawan lokal dan 150 ribu wisatawan mancanegara.

“Ini akan tercapai jika semua pihak di Aceh saling mempromosi, dan saling mendukung dalam mempromosikan Aceh melalui semangat,” ujar Jamaluddin.

Ia juga meminta kepada seluruh Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) untuk aktif dalam mempromosikan Tanah Rencong di mana pun berada, khususnya saat kunjungan kerja ke luar daerah.

Kata Jamaluddin, dengan adanya promosi tersebut, masyarakat luar akan semakin berminat berkunjung ke provinsi yang berjuluk Serambi Mekkah ini.

“Saya berharap SKPA atau dinas-dinas menjadi jubir wisata dalam mempromosikan Aceh,” kata dia. []

Tags: virus corona
Previous Post

Ratusan Santri Takziah untuk Ibu Mertua Plt. Gubernur Aceh

Next Post

Aceh Ditargetkan Bebas Sampah di 2025

Next Post

Aceh Ditargetkan Bebas Sampah di 2025

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terbaru

Polisi ‘Beureukah’ Pencuri Sarang Burung Walet di Pidie

Polisi ‘Beureukah’ Pencuri Sarang Burung Walet di Pidie

23/05/2025
Mahasiswa FKIP USK Juara 3 Microteaching Internasional di Thailand

Hadi Surya Apresiasi Launching Rumah Singgah Griya Tuan Tapa Aceh Selatan di Banda Aceh

23/05/2025
Mahasiswa FKIP USK Juara 3 Microteaching Internasional di Thailand

Fasilitasi Pasien Berobat di Banda Aceh, Bupati Aceh Selatan Hadirkan Rumah Singgah Griya Tuan Tapa

23/05/2025
Mahasiswa FKIP USK Juara 3 Microteaching Internasional di Thailand

Mahasiswa FKIP USK Juara 3 Microteaching Internasional di Thailand

23/05/2025
Mirwan Minta Jemaah Kloter 6 Fokus Ibadah Selama di Tanah Suci

Ali Basrah Tekankan Lulusan Wajib Menjadi Alumni Yang Berdampak

23/05/2025

Terpopuler

Geuthe, Sosok Iskandar Pria Kelahiran Bireuen CEO Indonesia Airlines

Owalah, Kemenhub Bilang Indonesia Airlines Milik ‘Putra Aceh’ Gak Jelas

22/05/2025

Nyan, 2,5 Juta Belanja Jasa Notaris Koperasi Merah Putih Pidie

Yayasan Jabal Ghafur Akhirnya Temui Mahasiswa, Apa Saja yang Disepakati?

Koperasi Merah Putih Syariah Pantai Perak Susoh Terbentuk

Saiful Amri, Hacker Aceh yang Ditakuti Dunia

  • Home
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

© 2022 atjehwatch.com

No Result
View All Result
  • Nanggroe
    • Lintas Barat Selatan
    • Lintas Tengah
    • Lintas Timur
      • Nasional
  • Internasional
  • Saleuem
  • Feature
  • Olahraga
  • Sejarah
  • Sosok
  • Opini
  • Cerbung
  • Foto
  • Video

© 2022 atjehwatch.com