JAKARTA – Sebanyak 18.589 jamaah umrah dipulangkan ke Indonesia secara bertahap. Hal ini berdasarkan data dari Sistem Komputerisasi Pengelolaan Terpadu Umrah dan Haji Khusus (Siskopatuh).
Jamaah umrah yang dipulangkan tersebut merupakan jamaah yang berangkat dari Indonesia sebelum dikeluarkannya aturan penangguhan umrah akibat COVID-19.
“Sampai hari ini, tercatat ada 18.589 jamaah umrah yang berada di Arab Saudi. Mereka akan dipulangkan secara bertahap,” ujar Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Arfi Hatim, Jumat (6/3/2020).
Menurut Arfi, mereka akan dipulangkan secara bertahap setelah menyelesaikan rangkaian perjalanan dan ibadah umrahnya sesuai paket masing-masing. Untuk hari ini misalnya, data kepulangan tercatat mencapai 4.763 jamaah.
Mereka dibawa oleh 13 maskapai penerbangan antara lain Air Asia, Citilink, Emirates Airlines, Ethiopian Airlines, Etihad Airways, Flynas Airlines, Garuda Indonesia, Lion Air, Malaysia Airlines, Oman Air, Saudi Arabian Airlines, Srilankan Air, dan Turkish Airlines.
“Sebagian ada yang penerbangan langsung ke beberapa bandara di Indonesia, sebagian lainnya transit di Kualalumpur, Dubai, Addis Ababa, Abu Dhabi, Singapura, Turki, dan Queen Alia,” terang Arfi.
Seperti dilansir dari website Kemenag, Kasubdit Pengawasan Ibadah Umrah dan Haji Khusus Noer Aliya Fitra mengatakan, berdasarkan data Siskopatuh, pemulangan jemaah umrah Indonesia yang saat ini masih di Saudi berakhir 15 Maret mendatang. “Dari data Siskopatuh, pemulangan terakhir jemaah umrah Indonesia pada 15 Maret 2020.”
Berikut rekap data rencana kepulangan jemaah umrah Indonesia:
1. 4 Maret 2020 : 4.763 jamaah
2. 5 Maret 2020 : 4.131 jamaah
3. 6 Maret 2020 : 1.931 jamaah
4. 7 Maret 2020 : 2.479 jamaah
5. 8 Maret 2020 : 2.569 jamaah
6. 9 Maret 2020 : 1.378 jamaah
7. 10 Maret 2020 : 428 jamaah
8. 11 Maret 2020 : 286 jamaah
9. 12 Maret 2020 : 241 jamaah
10. 13 Maret 2020 : 281 jamaah
11. 14 Maret 2020 : 14 jamaah
12. 15 Maret 2020 : 88 jamaah
Total ada 18.589 jemaah.
Kepada seluruh Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) yang masih memberikan pelayanan kepada jemaah di Arab Saudi, Nafit meminta agar mereka tetap mengawal dan menjaga jemaahnya. “PPIU harus memastikan jamaah mendapatkan layanan sesuai paket dan juga mendapat perlindungan dari hal-hal yang tidak diinginkan,” ujarnya.
“Keluarga jamaah di Indonesia tetap tenang karena proses pemulangan akan dilakukan sesuai jadwal yang telah direncanakan dan dipantau tim KJRI,” tandasnya.