Jakarta – Presiden Tunisia Kais Saied pada Senin, 23 Meret 2020, memerintahkan agar tentara turun ke jalan-jalan mendesak masyarakat agar mematuhi keputusan lockdown yang dilakukan Pemerintah Tunisia. Langkah lockdown diambil demi menekan penyebaran virus corona.
Dikutip dari reuters.com, Tunisia sudah mengkonfirmasi ada 89 kasus virus corona terkonfirmasi di negara itu. Tunisia pada akhir pekan lalu sudah memberlakukan jam malam, lalu disusul pemberlakuan lockdown pada Minggu, 22 Maret 2020. Lockdown membuat masyarakat Tunisia harus berada di dalam rumah, kecuali untuk membeli kebutuhan pokok.
Jakarta – Presiden Tunisia Kais Saied pada Senin, 23 Meret 2020, memerintahkan agar tentara turun ke jalan-jalan mendesak masyarakat agar mematuhi keputusan lockdown yang dilakukan Pemerintah Tunisia. Langkah lockdown diambil demi menekan penyebaran virus corona.
Dikutip dari reuters.com, Tunisia sudah mengkonfirmasi ada 89 kasus virus corona terkonfirmasi di negara itu. Tunisia pada akhir pekan lalu sudah memberlakukan jam malam, lalu disusul pemberlakuan lockdown pada Minggu, 22 Maret 2020. Lockdown membuat masyarakat Tunisia harus berada di dalam rumah, kecuali untuk membeli kebutuhan pokok.
Sedangkan situs aa.com.tr, jumlah korban meninggal akibat virus corona di Tunisia naik menjadi total tiga orang. Menteri Kesehatan Tunisia Abdellatif Mekki pada Minggu kemarin mengatakan seorang laki-laki yang sudah lansia meninggal di Ibu Kota Tunis sehingga membuat jumlah angka kematian akibat COVID-19 di negaranya bertambah.
Tunisia mengkonfirmasi kematian pertama karena virus corona pada Kamis, 19 Maret 2020. Untuk menekan penyebaran virus mematikan ini, Pemerintah Tunisia memberlakukan karantina nasional.
Virus corona atau orang juga menyebutnya COVID-19 menyebar pertama kali diduga di Kota Wuhan, Cina, pada akhir Desember 2019. Data yang dikumpulkan Universitas Johns Hopkins menyebut virus mematikan ini sekarang sudah menyebar di 166 negara dan teritorial.
Dari total sekitar 307 ribu kasus virus corona yang terkonfirmasi diseluruh dunia, sebanyak 13 ribu kasus berakhir dengan kematian. Lebih dari 92 orang dilaporkan sembuh dari serangan COVID-19.