Atjeh Watch
  • Nanggroe
    • Lintas Barat Selatan
    • Lintas Tengah
    • Lintas Timur
      • Nasional
  • Internasional
  • Saleuem
  • Feature
  • Olahraga
  • Sejarah
  • Sosok
  • Opini
  • Cerbung
  • Foto
  • Video
No Result
View All Result
  • Nanggroe
    • Lintas Barat Selatan
    • Lintas Tengah
    • Lintas Timur
      • Nasional
  • Internasional
  • Saleuem
  • Feature
  • Olahraga
  • Sejarah
  • Sosok
  • Opini
  • Cerbung
  • Foto
  • Video
No Result
View All Result
Atjeh Watch
No Result
View All Result
Home Kesehatan

Penelitian Terbaru: Penderita Corona COVID-19 Kehilangan Rasa di Lidah

Admin1 by Admin1
24/03/2020
in Kesehatan
0
[Update] Virus Corona: 2.247 Meninggal, 76.199 Orang Terinfeksi

BUKAN hanya demam, flu atau sakit tenggorokan, para peneliti menemukan gejala baru saat seseorang terinfeksi virus corona atau COVID-19. Apa itu?

Dari gejala-gejala yang sudah sering disampaikan, disebutkan bahwa sejumlah pasien bisa kehilangan indera penciuman dan pengecap sata terinfeksi COVID-19. Hal ini bermula dari pengakuan seorang pasien asal Italia.

Sebelum dinyatakan positif terinfeksi virus corona, pasien tersebut mengaku mengalami sejumlah gejala. Termasuk kelelahan, demam, dan batuk. Namun ternyata, dia juga mendapati beberapa gejala baru yakni, hilangnya indera penciuman dan pengecap.

Pasien itu baru menyadarinya saat tengah membersihkan apartemen. Kala itu, dia mengaku tidak dapat mencium bau dari cairan pembersih lantai yang umumnya menimbulkan aroma menyengat. Bahkan, saat menumis bawang putih di atas penggorengan pun dia sama sekali tidak dapat mencium aromanya.

Tak berhenti di situ saja. Ketika hendak mencicipi sayuran yang diolah dengan bumbu-bumbu beraroma kuat, dia juga tidak dapat merasakan cita rasanya.

Secara anekdot, sejumlah ahli medis menyatakan bahwa sebagian besar pasien positif corona turut mengalami gejala serupa. Namun hingga saat ini, belum ada penelitian lebih lanjut terkait gejala-gejala baru tersebut

Sebab, para dokter di Italia dilaporkan sedang kewalahan dalam menangani pasien virus corona yang jumlahnya terus bertambah. Bahkan, mereka kini ikut berjuang bertahan hidup sembari memberikan perawatan medis kepada ribuan pasien.

Untungnya, penemuan ini berhasil menarik perhatian ahli virologi asal Jerman, Hendrik Streek. Dia dilaporkan sedang melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengungkap kebenaran dari gejala terbaru itu. Saat ini, Streek dan timnya sedang sibuk mengambil sample harian dari para pekerja yang terinfeksi dan tengah diisolasi di rumah sakit.

Mereka juga melakukan sesi wawancara khusus untuk mengetahui perkembangan gejala tersebut. Hasilnya pun sangat mengejutkan, dua pertiga responden mengaku mengalami gejala serupa yakni, hilangnya indera penciuman dan pengecap,

“Menurut mereka, gejala itu berlangsung selama beberapa hari,” kata Streek.

Temuan yang sama juga diungkapkan oleh Massimo Galli, Professor Penyakit Menular di University of Milan. Dia mencatat bahwa gejala ini akan muncul setelah pasien mengalami sesak napas, demam, dan gejala-gejala umum lainnya. Dalam arti lain, gejala tersebut tidak akan muncul pada diagnosis dini.

Sementara menurut Judy Stone yang berprofesi sebagai Dokter Spesialis Infeksi sekaligus kontributor Forbes, satu-satunya penyakit atau infeksi yang dapat menyebabkan hilangnya indera penciuman adalah Herpes simplex encephalitis. Dia mengaku tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut.

Sampai saat ini, Judy mengaku belum dapat memastikan penyebab terjadinya gejala-gejala tersebut. Beberapa virus memang dapat menghancurkan sel atau reseptor sel di bagian hidung. Ada juga virus yang dapat menginfeksi otak melalui saraf sensorif penciuman. Menariknya, kemampuan virus dalam menginfeksi otak inilah yang diduga menjadi pemicu kegagalan pernapasan pada pasien positif COVID-19.

Laporan terakhir menyebutkan, dua orang ternama seperti blogger Arielle Charnas dan pemain film Frozen 2 Rachel Matthews, juga mengalami gejala hilangnya indera penciuman dan pengecap.

Alhasil, UK THT (British Association of Otorhhinolaryngology) dan BRS (British Rhinological Society), meminta agar setiap individu yang mengalami gejala tersebut untuk langsung mengisolasi diri.

“Hilangnya penciuman dan pengecap bisa jadi penandaan infeksi COVID-19,” demikian pernyataan resmi mereka. Demikian dilansir Okezone dari Forbes, Senin (23/3/2020).

Sumber: okezone.com

Tags: virus corona
Previous Post

Angka Kematian Akibat Virus Corona di Indonesia Berada di 8,46%

Next Post

Jurnalis Itu Alien

Next Post

Jurnalis Itu Alien

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terbaru

MIN 27 Aceh Besar Juara 1 Lomba Bertutur se-Aceh Besar, Azkia Tampil Memukau

MIN 27 Aceh Besar Juara 1 Lomba Bertutur se-Aceh Besar, Azkia Tampil Memukau

21/05/2025
Kloter 3 Mendarat, 1.178 Jemaah Haji Aceh Tiba di Arab Saudi

Kloter 3 Mendarat, 1.178 Jemaah Haji Aceh Tiba di Arab Saudi

21/05/2025
Badan Pengelola Migas Aceh Ikuti Pameran IPA 2025

Badan Pengelola Migas Aceh Ikuti Pameran IPA 2025

20/05/2025
Bahas Penerimaan Peserta Didik Baru, Dewan Kota Panggil Kepala Sekolah

Bahas Penerimaan Peserta Didik Baru, Dewan Kota Panggil Kepala Sekolah

20/05/2025
MIN 11 Banda Aceh Tampilkan Hasil Projek Profil Pancasila Rahmatan Lil “Alamin

MIN 11 Banda Aceh Tampilkan Hasil Projek Profil Pancasila Rahmatan Lil “Alamin

20/05/2025

Terpopuler

Ohku, Kampus Unigha Sigli Disegel Mahasiswa

Ohku, Kampus Unigha Sigli Disegel Mahasiswa

19/05/2025

Nyan, Alumni Unigha Minta Pihak Yayasan Segera Respon Tuntutan Mahasiswa

Politik Balas Budi Ala Haji Mirwan Dimulai

Lepas Jemaah Haji Aceh, Mualem: Bek Teu ‘Ngak-ngak’ di Sideh

Nyan, Ratusan Siswa Ikuti “Harmony of Serune Kale” di Pidie

  • Home
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

© 2022 atjehwatch.com

No Result
View All Result
  • Nanggroe
    • Lintas Barat Selatan
    • Lintas Tengah
    • Lintas Timur
      • Nasional
  • Internasional
  • Saleuem
  • Feature
  • Olahraga
  • Sejarah
  • Sosok
  • Opini
  • Cerbung
  • Foto
  • Video

© 2022 atjehwatch.com