Jakarta – Setiap kelompok masyarakat punya tradisi berbeda-beda di bulan Ramadhan. Di Banda Aceh, ada tradisi meugang, di mana masyarakat ramai-ramai membeli dan memasak daging di awal bulan puasa.
Melalui tradisi meugang, masyarakat Banda Aceh ingin menjalankan ibadah di bulan Ramadhan, seperti shalat tarawih, dzikir, serta tadarus dengan kondisi badan yang bugar. Sebab, mengonsumsi daging diyakini dapat memberikan asupan protein untuk meningkatkan kekuatan tubuh yang dibutuhkan dalam menjalani ibadah puasa
Selain itu, di berbagai sudut Kota Banda Aceh saat Ramadhan dipenuhi oleh pedagang kuliner yang menyediakan kudapan berbuka puasa. Terdapat beberapa jenis makanan jarang ditemui di luar bulan Ramadhan.
Ada beberapa jenis makanan yang menjadi favorit masyarakat maupun pendatang di Kota Banda Aceh pada bulan puasa. Untuk makanan besar, ada mie aceh dan mie caluk, sate matang, sie reboh, kuah beluangong, kari bebek, ayam tangkap, ayam pramugari, kuah pliek u, martabak telur, eungkot paya, eungkot keumamah, ibu peudah, kanji rumbi, kambai daun peugaga.
Ada pula beberapa jenis camilan favorit bulan puasa, yakni timphan, boh rom rom, adee, bingkang, roti selai samahani, canai, martabak mesir, kue putu manyam, apam, leumang. Minuman khas juga diminati saat Ramadhan seperti rujak aceh, cendol aceh, ie joek mameh, ie u, ie tubee.
Momen Ramadhan memberikan keberkahan buat para pengusaha kuliner maupun pengusaha mikro lainnya. Sebab, di bulan Ramadhan aktivitas berbelanja masyarakat meningkat untuk berbagai kebutuhan.
Namun, bulan Ramadhan tahun ini terjadi sedikit perlambatan ekonomi dampak COVID-19. Pemerintah Kota Banda Aceh berharap momentum Ramadhan bisa menjadi waktu untuk mengintrospeksi diri dan menjadikan pribadi yang lebih baik di waktu mendatang.