Jakarta – Fakhri Husaini akhirnya angkat bicara kabar menjadi pelatih Tim Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh. Hal sentimentil jadi alasannya menerima tawaran itu.
Meski lama berkarier bersama Pupuk Kaltim asal Bontang, Fakhri Husaini adalah putra daerah Aceh. Ya, ia lahir Lhokseumawe, Aceh, 54 tahun lalu.
Ia ingin mengabdi buat tanah kelahirannya setelah lama berkontribusi buat negara dan daerah-daerah lain di Indonesia. Namun ia belum akan gabung Tim PON Aceh dalam waktu dekat.
Saya sudah pernah mengabdi untuk bangsa dan negara, baik sebagai pemain maupun pelatih, saya juga sudah pernah mengabdi untuk kota Bontang, dan Kalimantan Timur, tempat saya menghabiskan sebagian besar karier sepakbola saya, tempat anak-anak saya dilahirkan,” kata Fakhri dalam rilis persnya.
“Kini saatnya saya, jika Allah mengizinkan, mengabdi untuk Aceh tempat saya dilahirkan. Prinsipnya saya bersedia melatih tim PON Aceh, selain karena adanya kebanggaan juga ada tantangan di situ,” ujar eks pemain Petrokimia Putra menambahkan.
Menjadi pelatih PON Aceh bisa dibilang sebagai penurunan kasta dalam kariernya sebagai eks pelatih Timnas Indonesia U-19. Padahal, sebelumnya ia menolak menjadi asisten pelatih saat Shin Tae-yong dipercaya PSSI menangani berbagai level usia Timnas Indonesia.
Alasannya, ia punya pekerjaan lain sebagai Karyawan PT Pupuk Kaltim. Pelatih yang kerap mengenakan topi hanya mau meninggalkan pekerjaannya di Kalimantan jika menjadi pelatih kepala, bukan asisten pelatih.
Pekerjaan utamanya itu pula yang menghalangi Fakhri Husaini untuk gabung Tim PON Aceh dalam waktu dekat. Ia masih menunggu Masa Persiapan Pensiun (MPP) di perusahaan itu.
“Status saya saat ini masih sebagai karyawan PT Pupuk Kaltim, maka untuk melaksanakan tugas sebagai pelatih PON Aceh tersebut harus menunggu sampai saya memasuki MPP, Insyaallah itu terjadi Januari 2021,” tuturnya.
“Saya harus menyelesaikan tugas dan tanggung jawab saya sebagai karyawan PT. Pupuk Kaltim, paling tidak sampai dengan saat MPP tiba,” ucapnya.
Terakhir, rasa syukur diucapkannya atas diundurnya gelaran PON di ke Oktober 2021. Persiapan untuk menyambut ajang itu pun tak terganggu buat Tim PON Aceh yang akan diarsiteki Fakhri Husaini.
“Mundurnya pelaksanaan PON di Papua ke bulan Oktober 2021, tentu berdampak positif bagi persiapan Tim PON Aceh. Karena kami memiliki cukup banyak waktu untuk membangun dan mempersiapkan tim yang solid menuju Papua,” ucapnya mengakhiri.