Banda Aceh – Sejumlah capaian Pemerintah Banda Aceh di bawah kepemimpinan Walikota Aminullah Usman menunjukkan indikator kegemilangan terutama di sektor pendidikan dan ekonomi yang menjadi pilar visi dan misi kepemimpinan Aminullah di Banda Aceh.
” Jika Alm. Bapak Mawardi Nurdin dinobatkan sebagai Bapak Pembangunan Banda Aceh, kami mengusulkan Bapak Aminullah Usman sebagai Bapak Pendidikan dan ekonomi syari’ah di Banda Aceh,” ungkap Delky, mantan pengurus Forum Paguyuban Mahasiswa dan Pemuda Aceh kepada media, Rabu (24/06/2020).
Menurut pemuda asal Aceh Selatan ini, penobatan itu bukanlah hal yang muluk-muluk, dan sangat realistis jika dilihat indikator capaian selama Aminullah memimpin Banda Aceh.
” Di bidang Pendidikan, kita bisa lihat sendiri capaian beliau (Bapak Aminullah -red) yang telah berhasil meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM) secara signifikan. Banda Aceh telah berhasil meraih predikat indeks pembangunan manusia (IPM) nomor 2 terbaik tingkat Nasional. Ini capaian yang gemilang dan harus terus dipertahankan,” ujar Delky.
Ketua Yayasan Aceh Kreatif itu memaparkan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Banda Aceh, pada 2019 tercatat berada di angka 85,07. “Kami nilai ini adalah indikator bentuk keseriusan walikota mewujudkan visi misinya, dan patut diapresiasi publik,”tambahnya.
Delky melanjutkan, di sektor ekonomi yang notabenenya juga salah satu pilar Visi misi Walikota Banda Aceh juga terlihat mengalami capaian yang patut dibanggakan.
“Salah satu indikatornya yakni angka pengangguran dan kemiskinan Banda Aceh pada 2019 silam merupakan paling rendah se-provinsi Aceh. Ini juga patut diacungi jempol. Bahkan ketika beberapa daerah disibukkan dengan kehadiran rentenir yang menghisap darah masyarakat, Banda Aceh telah menghadirkan pembiayaan syari’ah untuk memudahkan masyarakat mendapatkan pembiayaan yang hari ini telah lebih dari 5000 nasabah pedagang UMKM dan pedagang kaki lima yang merasa kan manfaat kebijakan walikota 2 tahun silam itu. Terobosan ini pula diakui hingga ditingkat nasional,” jelasnya.
Tidak hanya itu, hal lain yang menarik yakni masyarakat terlihat sangat senang ketika Walikota menjadikan pendopo ini sebagai ruang publik, bahkan tak jarang kegiatan keagamaan dilaksanakan di Pendopo ini. Ini tentunya bagian bentuk komitmen pak wali terhadap penerapan syariat Islam.
Tidak hanya itu, dia juga menilai ada hal menarik uang selama ini ditunjukkan Aminullah sebagai seorang Walikota. “Salah satu yang menarik beliau ketika dikritik tidak marah, diberikan masukan sejauh itu konstruktif itu langsung ditanggapi. “Jadi, wajar saja capaian di bidang ekonomi dan pendidikan Banda Aceh sangat fantastis. Toh kritikan dan masukan dijadikan katalisator pemicu untuk membangun Banda Aceh dengan menunjukkan bukti-bukti capaian hingga sejumlah prestasi,” imbuhnya.
Sebagai, elemen muda yang baik tentunya kita berani mengkritisi, memberi masukan dan kenapa tidak mengapresiasi sebuah capaian yang terbukti.
“Dari sejumlah indikator yang ada, mau tidak mau kita akui capaian Aminullah selama memimpin Banda Aceh terutama di bidang ekonomi dan pendidikan patut diacungi jempol. Dan tidak ada salahnya jika DPRK Banda Aceh sebagai perwakilan rakyat memberikan apresiasi dengan menobatkan Bapak Aminullah sebagai Bapak Pendidikan dan Ekonomi Syari’ah Banda Aceh. Ini sangat realistis sebagai bentuk penghargaan publik terhadap capaian kerja keras seorang pemimpin. Kami pikir penobatan itu sudah sangat tepat berdasarkan capaian kerjanya,” pungkasnya.