BANDA ACEH – Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh kembali memiliki guru besar, seorang profesor baru di bidang Ilmu Fiqih (Hukum Islam) yakni Prof. Dr. Fauzi Saleh, S.Ag., Lc., M.A, dosen pada Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Ar-Raniry.
Fauzi Saleh ditetapkan sebagai Guru Besar (Profesor) dalam bidang Ilmu Fiqih Berdasarkan Surat Keputusan (SK) Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Nomor:46335/MPK/KP/2020 Tentang Kenaikan Jabatan Akademik/Fungsional Dosen, terhitung sejak 1 Mei 2020.
Capaian Pria kelahiran Ujong Sudeun, Aceh Jaya, 20 Mei 1974 ini menambah jumlah Guru Besar di kampus UIN Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh, tentu merupakan buah manis dari perjalanan akademiknya yang panjang. Setelah meyelesaikan studi di MAN 1 Banda Aceh (1992), ia melanjutkan pendidikan di Pondok Modern Gontor (1997) dan pada tahun 1998 melanjutkan di pesantren Mudi Mekar Al Aziziyah Jakarta.
Sementara perjalanan akademiknya di Perguruan Tinggi dimulai dari S1 yang diperoleh tahun 1997 di The Islamic University of Imam Muhammad Ibn Saud dan STAI Azziyadah Klender, Jakarta Timur tahun 2001. Adapun pendidikan S2 dicapai di Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta, tahun 2003. Sedangkan pendidikan doktoral diraih tahun 2009 di UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
Selain itu, Fauzi Saleh juga mendapatkan kesempatan fellowship ke Hawaii tahun 2007 untuk pengayaan disertasi. Kemudian pada tahun 2014 mendapat kesempatan post doctoral ke Tunisia. Pada milad ke 54 UIN Ar-Raniry tahun 2017 ia juga mendapat penghargaan sebagai dosen berprestasi bersama 27 dosen lainnya di kampus ia mengabdi.
Selain akademisi, sosok yang aktif menulis dan telah banyak menghasilkan karya akademik yang bermutu juga aktif dalam berbagai kegiatan dakwah dan pengembangan kajian Islam di Aceh.
Kabag Organisasi dan Kepegawaian UIN Ar-Raniry, Marzuki, S.Ag, Rabu (24/6/2020) menyebutkan bahwa UIN Ar-Raniry sejak berstaus IAIN telah memiliki puluhan guru besar diberbagai disiplin ilmu, antara lain Prof. Ali Hasjmy, Prof. Ismuha, Prof. Ahmad Daudy, Prof. Ibrahim Husein, Prof. Arbiyah Lubis, Prof. Safwan Idris, Prof. Al Yasa Abubakar, Prof. Rusjdi Ali Muhammad, Prof. Yusny Saby, Prof. Farid Wajdi Ibrahim, Prof. Amirul Hadi, Prof. Muslim Ibrahim, , Prof. Iskandar Usman, Prof. M Hasbi Amiruddin, Prof. Syahrizal Abbas, Prof Mukhsin Nyak Umar, Prof. Azman Ismail, Prof. Misri A Muchsin, Prof. Nasir Budiman, Prof. Jamaluddin, Prof. Warul Walidin AK, Prof. Hamid Sarong, Prof. Eka Srimulyani, Prof. Syamsul Rijal, Prof. Nazaruddin AW, Prof. Daniel Djuned, Prof. Zainal Abidin Alawy dan Prof Fauzi Saleh.
Dibeberapa kesempatan, Rektor UIN Ar-Raniry, Prof. Dr. H. Warul Walidin AK, MA menyatakan bahwa UIN Ar-Raniry terus berupaya meningkatkan mutu pendidikan dengan berbagai program yang dirancangnya bersama akademisi kampus jantong hate rakyat Aceh, UIN Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh.
Menurut Warul, UIN Ar-Raniry Banda Aceh telah merancang berbagai program dalam rangka meneguhkan kembali jati diri UIN Ar-Raniry sebagai pusat tamaddun Islam yang mengharumkan nama Aceh dan Indonesia pada tataran internasional, melalui integrasi dan interkoneksi keislaman dan sains modern, sebagaimana dulu Aceh pernah menjadi sentrum peradaban dunia, salah satunya adalah program akselerasi guru besar dan doktor.