Novel Cut Nyak Lahore (CNL) goresan pena Lasma Farida, S. Ag, mengisahkan perjuangan perempuan dengan nama tokoh utama Cut Nyak Lahore mencari jati diri, profesi, bisnis, sejarah, pendidikan dan cinta. Diulas lugas berdasarkan kearifan lokal tiga Suku: Gayo, Aceh dan Aneuk Jame. Menggunakan cara kekinian, serat dengan teknologi, sengaja diramu menggunakan dan memperkenalkan adat, bahasa Gayo, Aceh dan Aneuk Jame kepada pembaca yang telah sampai ke Hongkong dan Singapura.
Penulis CNL adalah kelahiran Susoh Aceh Barat Daya (Abdya) putri kedua dari pasangan ayah Syamsudin (Aceh) dan ibu Dahniar (Suku Aneuk Jame). Menikah dengan orang Gayo tulen dan menetap di Bener Meriah, tepatnya di Kampung Bale Redelong Kecamatan Bukit sejak tahun 2000 dan berprofesi sebagai guru IPA
Selama 20 tahun tinggal di dataran tinggi Gayo membuatnya semakin mencintai adat dan budaya, termasuk bahasa Gayo serta menyukai sayur macam jing dengan tidak meninggalkan budaya dan tradisi aslinya, oleh karena tiga adat budaya yang selalu mengelilingi hidupnya, Lasma Farida yang mempunyai hoby puisi dan menulis cerita pendek (cerpen) mencoba meramu verbal yang dapat menjadi khazanah literasi yang sengaja digali dari tiga adat budaya tersebut, maka jadilah novel CNL yang kini telah BEST SELLER
Berdasarkan informasi pengiriman dari penerbit selain Hongkong dan Singafore, di Indonesia peredaran Novel CNL juga telah menembus 11 Provinsi. Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Jambi, Riau, Sumatera Barat, DKI, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta dan Provinsi Aceh, semoga semakin meluas ke provinsi lain.
Khusus Provinsi Aceh tempat kelahiran penulis Lasma Farida (Inen Melani) panggilan akrabnya telah masuk ke seluruh kabupaten (23 kabupaten kota), sehingga cetakan pertama habis dalam waktu satu minggu dan penerbit langsung menawarkan cetakan kedua yang saat ini sedang dalam pengiriman juga sudah banyak yang tidak sabar menanti kehadiran CNL untuk mereka miliki. Menanggapi banyaknya pesanan, penerbit CNL Pilar Pustaka Cirebon Jawa Barat menyatakan bahwa Novel Cut Nyak Lahore sebagai Novel BEST SELLER
Melihat kesan dan pesan kearifan lokal dalam tiga suku yang dimunculkan dalam CNL membuat para Tokoh dan pemangku adat, pencinta literasi, budayawan, tokoh pendidikan, seniman bahkan sampai ibu rumah tangga memberi apresiasi dan komentar konstruktif terhadap terbitnya novel CNL.
Mereka yang berkomentar dan memberi respon positif, terpilih 14 orang dari sekian banyak komentar terhadap sinopsis CNL saat dipublis melalui akun Facebook penulis serta dimuat penerbit dalam novel CNL adalah:
1. Fatimah Ahmad, S. Pd Kepala SDN Airlangga III/200 Surabaya
2. Ismi Amran, wiraswasta Labuhan Haji
3. Edwar Taufik, S. Pd. Pengawas pada Dinas Pendidikan Aceh Barat Daya
4. Drs. Ibnu Hajar Laut Tawar, tokoh masyarakat Gayo Aceh Tengah
5. Ir. Jusin Saleh, MBA Ketua Majelis Adat Gayo Aceh Tengah
6. Azar Yunus, Dosen Politeknik Lhok Seumawe
7. Drs. Novi Dorsain, Pokjawas Kenenag Aceh Tengah
8. Sukur, M. Pd, Kepala Dinas Pendidikan Bener Meriah
9. Almin Sutoyo, S. Pd, Ketua IGI Bener Meriah
10.Dr. Edy Putra Kelana, M. Si Ketua Majelis Pendidikan Daerah Aceh Tengah
11. Dahniar ASN Gayo Lues
12. Cut Fitriani ASN Aceh Jaya
13. Triana Dyah Palusi, M. Pd. Guru SMK 1 Batangtoru Tapanuli Selatan Sumut.
14. Norisdawati, ASN Dinas Kesehatan Aceh Barat Daya
Novel CNL terbitan Pilar Pustaka Cirebon Jawa Barat itu, kini telah tercatat sebagai novel Best Seller semakin digemari dengan banyaknya pesanan konsumen dari dalam dan luar Aceh pada cetakan kedua ini.
Oleh : Turham AG, S. Ag, M. Pd (Dosen IAIN Takengon).