PULAU Banyak Barat merupakan kecamatan yang dimekarkan 10 tahun lalu di Kabupaten Aceh Singkil Provinsi Aceh. Pulau itu menyimpan sejuta potensi kelas dunia.
Pada Tahun 2010 silam, dari hasil kajian para tim ahli Kabupaten Aceh Singkil dimekarkanlah Kecamatan Pulau Banyak Barat yang sebelumnya wilayah tersebut berada di Kecamatan Pulau Banyak.
Dasar Qanun Kabupaten Aceh Singkil Nomor 2 Tahun 2010 tentang Pembentukan Kecamatan Pulau Banyak Barat. Kecamatan bungsu di Kabupaten Aceh tersebut memiliki luas wilayah 272,47 Km² dengan batas-batas utara dengan Laut Indonesia, selatan dengan laut Indonesia, barat dengan Laut Indonesia, dan timur dengan Kemukiman Pulau Salapan.
Sebanak 3.260 jiwa penduduk tersebar di 4 desa. Berikut rinciannya, Desa Asantola 743 Jiwa, Desa Haloban 986 Jiwa, Desa Suka Makmur 293 Jiwa dan Desa Ujung Sialit 1.238 Jiwa. Sumber data dari Kecamatan Pulau Banyak Barat yang diambil pada awal tahun 2020.
Begitu banyak potensi yang dapat dikembangkan, mulai dari perikanan, perkebunan, pertanian sampai pariwisata.
Dikabarkan, Pulau Bangkaru memiliki banyak potensi wisata kelas Internasional, mulai dari penyu-penyu langkah masih sering ditemukan hingga ombak besar kelas internasional yang sangat dicari oleh para peselancar profesional dari berbagai negara.
Ujung Lolok juga menjadi tempat persinggahan kapal pesiar yang dipenuhi wisatawan dari luar negeri untuk menikmati potensi alamnya.
Belum selesai 2 potensi wilayah di atas, masih ada Alam Bawah Laut di Pulau Rago-Rago yang sangat indah dengan pasir putihnya tentu ada daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal maupun asing dan masih banyak pulau-pulau lainnya.
Bukankah dengan potensi tersebut dapat merealisasikan perubahan yang digadang-gadang oleh Kabupaten Aceh Singkil tentu akan mampu mensejahterakan rakyatnya, menciptakan lapangan pekerjan dan mengurangi angka kemiskinan?
Pulau Bangkaru, Ujung Lolok dan Pulau Rago-Rago adalah sebagian potensi yang dimiliki oleh Kecamatan Pulau Banyak Barat. Namun yang membuat hati bertanya, kenapa fasilitas umum seperti pelabuhan kapal yang layak, transportasi Penumpang masih belum ada?
Pulau banyak barat potensi internasional minim fasilitas, salah siapa?
Laporan Ahmad Azis