BANDA ACEH – Seorang ulama karismatik di Provinsi Aceh positif terpapar covid-19 beberapa waktu lalu, kini kondisinya terus membaik dalam perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Zainoel Abidin, Kota Banda Aceh.
“Sudah bisa duduk, bisa berkomunikasi dengan keluarga melalui WA (whatsapp),” kata Wakil Direktur Pelayanan RSUD Zainoel Abidin Kota Banda Aceh, Endang Mutiawati, Senin, 27 Juli 2020.
Ulama Aceh berinisial HB, 71, itu merupakan salah satu pimpinan pesantren di kawasan Samalanga, Kabupaten Bireuen. Pasien ini dirujuk dari Bireuen ke RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh, pada Selasa, 21 Juli 2020.
Menurut Endang, ketika masuk ke rumah sakit, ulama HB mengalami keluhan sesak nafas dan batuk. Kemudian hasil foto thorax pasien juga terlihat sedikit corak yang disebabkan karena peradangan.
Sehingga pasien positif covid-19 ke 150 di Aceh tersebut harus mendapat perawatan di ruang respiratory intensive care unit (RICU).
“Sekarang sesak sudah hilang, nafsu makan sudah mulai membaik,” ujarnya.
Endang melanjutkan pihak rumah sakit juga terus melakukan uji sampel usap (swab) ulangan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dalam standar operasional prosedur (SOP) penanganan pasien covid-19.
“Hasil usapan ulangan masih positif, nanti diusap lagi. Yang penting kondisinya terus membaik, Insyaallah sembuh,” sambung dia.
Menurut dia, tingkat kesembuhan pasien virus korona di Tanah Rencong cukup tinggi. Selama ini pasien yang meninggal karena kondisi sudah parah dengan penyakit penyertanya, dan juga terlambat dibawa ke rumah sakit.
“Selain yang meninggal semuanya sembuh, dari jumlah yang dirawat. Yang meninggal itu karena telat datang, kondisi sudah parah dan tidak terkejar lagi, datang dengan kadar oksigen dalam darah sudah rendah,” jelasnya.
Kini, pasien positif covid-19 yang masih dirawat di RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh sebanyak 21 orang. Di antaranya empat orang di ruang RICU, tujuh orang di ruang isolasi Pinere I, empat orang di ruang isolasi BPSDM, dan enam orang di ruang isolasi Pinere II.