TAKENGON – Ratusan massa dari Desa Gegarang melakukan demo di Kantor Camat Jagong Jeget menuntut agar Reje Gegarang dinonaktifkan, Kamis (3/9/2020)
Aksi massa tersebut merupakan lanjutan laporan atas dugaan peyalahgunaan anggaran desa tahun 2019 dan 2020 oleh Reje Gegarang.
Dalam aksi demo, massa meminta agar Reje Gegarang dinonaktifkan dari jabatannya selama proses hukum berjalan.
Idris selaku Ketua RGM menyampaikan, aksi masyarakat hari ini merupakan bentuk kekecewaan terhadap pemerintah daerah maupun kecamatan tidak bersikap tegas dalam masalah penyalahgunaan dana desa oleh Reje Gegarang.
“Semua bukti sudah kita laporkan kepada pemerintah dan penegak hukum, namun tidak kunjung diperiksa. Hari masyarakat menuntut selama prose hukum berjalan agar Reje untuk sementara dinonaktifkan,” ujar Idris.
Selanjutnya aksi demo masyarakat di sambut oleh Drs. Abada selaku Camat Jagong Jeget. Pihaknya meminta agar masyarakat masuk ruangan untuk berdiskusi di ruang Aula Kantor Camat Jagong Jeget.
“Sebaiknya kita masuk ke dalam aula dulu agar kita bicarakan permasalahan ini baik-baik,” tutur Abada.
Di dalam aula tersebut masyarakat kembali mengemukakan tuntutannya agar Camat Jagong Jeget melaporkan dan membuat surat permohonan menonaktifkan Reje Gegarang kepada Bupati Aceh Tengah.
Akhirnya Camat Jagong Jeget bersedia menandatangani surat pernyataan yang dibuat oleh masyarakat Gegarang untuk melaporkan dan membuat surat permohonan menonaktifkan Reje Gegarang kepada Bupati Aceh Tengah.
“Baik, atas dasar aspirasi yang disampaikan masyarakat hari ini, saya akan laporkan dan buat surat menonaktifkan Reje Gegarang kepada Bupati Aceh Tengah,” tambah Abada.
Massa meninggalkan ruangan dan menyanyikan lagi Indonesia raya di depan kantor Camat setempat. Sambil berteriak apabila dalam seminggu tunturan massa tidak dipenuhi maka masyarakat akan kembali dengan massa yang lebih besar.
Reporter: Romadani