Jakarta – Perdana Menteri Malaysia Muhyidin Yasin meraih kemenangan tipis dalam pemilu di Sabah. Ini dianggap sebagai pembuktian awal dukungan politiknya setelah ada ancaman politik dari tokoh oposisi Anwar Ibrahim.
Dikutip dari AFP, Pemilu di Sabah, yang berada di pulau Kalimantan, digelar setelah sekutu Muhyiddin menyodorkan tawaran untuk mengambil alih pemerintah daerah yang dikendalikan oleh oposisi. Alih-alih menyerahkan kekuasaan, ia membubarkan majelis negara bagian.
Usai kampanye yang sengit, koalisi partai-partai yang mendukung pemerintah nasional memenangkan 38 dari 73 kursi di badan legislatif, dengan oposisi mengambil 32 kursi, dan sisanya diraih independen.
Dalam pidatonya di televisi, Muhyiddin menyanjung kemenangan tersebut yang memiliki arti bahwa “Orang-orang di Sabah memiliki kepercayaan pada semua kandidat yang kami ajukan”.
Walaupun hasilnya tidak secara langsung mempengaruhi perimbangan kekuasaan di tingkat nasional, pemilu lokal itu adalah ujian utama popularitas Muhyiddin.
Sebab, ada kemungkinan mitra koalisi menarik dukungan mereka dari pemerintahnya dan memaksakan pemilihan nasional secara cepat.
Pakar Malaysia dari Universitas Nottingham, Bridget Welsh, memperingatkan Muhyiddin bahwa masalahnya masih jauh dari selesai.
“Dia lulus tes elektoral besar pertamanya, tapi tipis,” katanya kepada AFP, “Dia tetap hanya menunda waktu.”
Diberitakan sebelumnya, Muhyiddin mendapat tekanan politik saat tkoh oposisi Anwar Ibrahin mengaku memiliki “mayoritas yang kuat” di Parlemen untuk menggulingkan pemerintahannya. Namun, ia tidak menyebutkan jumlah pasti dukungan dan nama anggota parlemen pendukungnya.
Anwar hanya menyebut bahwa mereka sebagian besar adalah Muslim Melayu. Dukungan mereka akan bergantung pada pertemuan Anwar dengan Yang di-Pertuan Agong aias Raja Malaysia terlebih dahulu.
Kini, Yang di-Pertuan Agong sedang dirawat di rumah sakit Institut Jantung Nasional akibat penyakit yang tidak dijelaskan secara spesifik.
Presiden Partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) Ahmad Zahid Hamidi pun mengatakan banyak anggota parlemen partainya dan koalisi Barisan Nasional (BN) di Malaysia yang mendukung Anwar Ibrahim.