Atjeh Watch
  • Nanggroe
    • Lintas Barat Selatan
    • Lintas Tengah
    • Lintas Timur
      • Nasional
  • Internasional
  • Saleuem
  • Feature
  • Olahraga
  • Sejarah
  • Sosok
  • Opini
  • Cerbung
  • Foto
  • Video
No Result
View All Result
  • Nanggroe
    • Lintas Barat Selatan
    • Lintas Tengah
    • Lintas Timur
      • Nasional
  • Internasional
  • Saleuem
  • Feature
  • Olahraga
  • Sejarah
  • Sosok
  • Opini
  • Cerbung
  • Foto
  • Video
No Result
View All Result
Atjeh Watch
No Result
View All Result
Home Nanggroe

Kisah Pria Tionghoa Jadi Mualaf Usai Lihat Malaikat Saat Tsunami Aceh

Admin1 by Admin1
09/06/2021
in Nanggroe
0

BANDA ACEH – Bencana tsunami Aceh yang terjadi pada 26 Desember 2004 membuat seorang pria Tionghoa memeluk agama Islam. Dia adalah Muhammad Cheng, pria Tionghoa yang masuk Islam pada tahun 2005 lalu.

Diceritakan Cheng, keluarganya yang merupakan pedagang tinggal di Aceh selama tiga generasi. Keluarganya juga selalu menjaga tradisi Tiongkok kuno yaitu memuliakan dan menyembah leluhur mereka. Hal itu selalu dilakukannya sebelum membuka toko.

“Saya biasanya memberikan persembahan kepada altar nenek moyang kita. Siang hari saya mengulanginya untuk menawarkan dupa beberapa kali. Toko saya sangat dekat dengan Masjid Agung. Saya bisa mendengar panggilan untuk sholat atau adzan setiap hari,” cerita Cheng yang dikutip dari channel YouTube La Tahzan.

Pada tanggal 26 Desember 2004, Cheng baru saja membuka toko di dekat Masjid Agung Banda Aceh. Dia bercerita kalau saat itu merupakan pagi yang biasa, cuacanya pun bagus, tidak ada yang luar biasa. Tetapi ada yang aneh, burung-burung berhenti bernyanyi dan kucing yang biasanya menunggu di depan tokonya untuk sisa makanan tidak ada di sana. Tiba-tiba, ada suara gemuruh yang kuat dan keras yang membuat Cheng langsung berlari keluar.

“Itu pasti gempa bumi,” pikir Cheng.

Gempa tersebut membuat orang lain juga keluar dari toko mereka tetapi setelah beberapa menit mereka semua kembali ke dalam. Namun, setelah beberapa saat orang-orang berlari dan berteriak, “Air laut datang!”. Cheng pun merasa bingung, meskipun dia mengerti kata-katanya, dia tidak tahu apa artinya.

“Saya keluar lagi, orang-orang histeris dan berlari menuju masjid sambil berteriak, dan kemudian saya melihat air mengalir. Saya segera berlari untuk mengambil kemenyan. Saya ingin meminta bantuan leluhur saya, namun lebih banyak air datang mengalir di jalan dan menuju masjid. Saya menjadi takut dan berlari ke atas,” kata Cheng.

Cheng pun menyaksikan tsunami dari balkon kecil. Dia melihat semakin banyak air yang datang dan itu tidak bisa dipercaya. Lalu, tiba-tiba Cheng melihat sesuatu yang aneh. Dia melihat ada pria jangkung mengenakan pakaian putih, mereka membuat gerakan seperti polisi yang mengarahkan lalu lintas.

“Mereka berdiri di berbagai tempat di depan Masjid Agung, dan air mengikuti arahan mereka. Air membelah beberapa meter di depan masjid dan mengalir di sisi kanan dan kiri masjid. Namun, lebih banyak air datang, kekuatan penuh laut hanya mendorong jalannya ke kota dan menuju masjid. Orang-orang berpakaian putih itu tidak lari seperti orang lain,” ungkap Cheng.

Melihat hal itu, Cheng pun berkata dalam hati bahwa Tuhan betul-betul melindungi masjid ini. Beberapa minggu setelah bencana tsunami yang mengerikan itu, mendorong dirinya untuk menceritakan apa yang dia lihat kepada penjaga toko muslim di sebelah tokonya. Penjaga toko itu, menyarankannya untuk menemui imam masjid, dan Cheng berjalan ke arah masjid dengan ragu-ragu.

“Ini adalah pertama kalinya dalam hidup saya untuk memasuki kompleks masjid meskipun pada dasarnya saya telah tinggal di sebelahnya sepanjang hidup. Imam mengenali saya dari kejauhan dan keluar untuk menyambut saya. ‘Selamat pagi ada yang bisa saya bantu paman,’ kata dia menyapa dengan sopan. ‘Aku perlu bicara denganmu,’ jawabku,” cerita Cheng.

Keduanya lalu duduk, Cheng pun menceritakan seluruh kisah yang dilihatnya kepada imam tersebut. Imam tersebut pun hanya duduk diam, air matanya pun menetes. Setelah selesai bercerita Cheng dan imam masjid itu saling berpelukan.

Cheng bercerita, imam itu berkata, ‘Paman apa yang kamu lihat adalah malaikat Tuhan mengikuti perintah-Nya ingin agar masjid-Nya tidak akan dihancurkan oleh tsunami yang menghancurkan ini. Paman mungkin Tuhan ingin menunjukkan sesuatu kepada Anda untuk membawa Anda lebih dekat kepada-Nya, karena Dia mencintaimu. Karena Dia melihat Anda adalah pria yang baik. Dia ingin memberi Anda kebahagiaan di dunia ini dan surga di akhirat. Apakah Anda ingin menjadi muslim, Paman?” tanya imam masjid hingga membuatnya tertegun.

Cheng mengaku kaget sekaligus bingung, bagaimana dirinya yang seorang Tionghoa bisa menjadi seorang muslim. Mengingat, sebagai orang Tionghoa, mereka memiliki tradisi, ritual, dan kepercayaannya sendiri. Tanpa menjawab pertanyaan imam itu, dia kemudian berterima kasih kepada imam dan pergi.

“Kemudian saya kembali ke toko, saya menutup pintu hari itu dan hanya duduk diam di sudut. Berkali-kali saya melihat di depan mata saya adegan-adegan ketika tsunami melanda para pria berpakaian kain putih, mengarahkan air, mengangkat masjid. Malaikat Tuhan melakukan pekerjaan-Nya, dan saya diizinkan untuk menyaksikannya. Saya tidak membuka toko saya selama dua hari, saya hanya duduk di sana dan merenung,” tutur Cheng.

Pada hari ketiga setelah menemui imam masjid itu, ada seseorang yang mengetuk pintu tokonya. Seseorang itu adalah imam masjid yang mencarinya. Dia khawatir karena dia melihat toko Cheng tutup selama tiga hari dan itu belum pernah terjadi sebelumnya.

“Saya sedang berpikir imam,” ujarnya. “Saya pikir kamu benar, Tuhan memberi saya tanda, bahkan pertanda besar. Saya seharusnya tidak menjadi bodoh sekarang dan lupakan saja. Bisakah Anda memberi tahu saya cara menjadi seorang muslim?” lanjutnya.

Imam itu tersenyum sambil berkata, “Paman sangat mudah, kamu hanya perlu melafalkan kata-kata ini,” kata dia sambil menunjukkan Cheng selembar kertas, Cheng lalu melafalkan dua kalimat syahadat.

Setelah itu, Cheng merasa seolah-olah cahaya terang memenuhi tokonya. Sejak hari itu, imam datang setiap hari untuk mengajarinya tentang Islam. Imam itu juga menunjukkan kepadanya bagaimana berdoa dan cara membaca Alquran.

“Dan setelah saya bisa salat, saya juga ikut salat di Masjidil Agung dan itu adalah salah satu hal terindah dalam hidup saya, alhamdulillah,” ujar dia.

Sumber: viva.co.id

Previous Post

Baru 1 Persen Guru di Aceh Divaksin

Next Post

Syech Fadhil Cek Kondisi Pasien Terpapar Covid-19 di Pinere RSUD Fauziah

Next Post
Syech Fadhil Cek Kondisi Pasien Terpapar Covid-19 di Pinere RSUD Fauziah

Syech Fadhil Cek Kondisi Pasien Terpapar Covid-19 di Pinere RSUD Fauziah

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terbaru

Wagub Fadhlullah Dorong Santri Menjadi Pemimpin

Wagub Fadhlullah Dorong Santri Menjadi Pemimpin

12/05/2025
Kapolda dan Kapolres Ikut Bakti Sosial di Geureudong Pase

Kapolda dan Kapolres Ikut Bakti Sosial di Geureudong Pase

12/05/2025
Warga Asal Aceh Dingatkan Jaga Nama Baik di Perantauan

Warga Asal Aceh Dingatkan Jaga Nama Baik di Perantauan

12/05/2025
Motor Tak Lengkap Hingga Rokok Ilegal Diamankan Polisi di Banda Aceh

Motor Tak Lengkap Hingga Rokok Ilegal Diamankan Polisi di Banda Aceh

12/05/2025
Gempa M 7,1 Dekat Gunung Himalaya, Guncangan Kuat di Ibu Kota Nepal

Tiga Rumah Warga di Abdya Alami Rusak Ringan Akibat Gempa Magnitudo 6,2

12/05/2025

Terpopuler

Koperasi Merah Putih Asoe Nanggroe Terbentuk

Koperasi Merah Putih Asoe Nanggroe Terbentuk

10/05/2025

Petinggi PT. PEMA Tinjau Lokasi Pengelolaan Komoditi Sulfur di Aceh Timur, Ada Apa?

Terseret Ombak, Seorang Siswa SD di Abdya Ditemukan Meninggal Dunia

Petinggi PT PEMA Silaturahmi ke PT Medco E&P Malaka

Gempa Magnitudo 6,2 Guncang Blang Pidie Abdya, Tak Berpotensi Tsunami

  • Home
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

© 2022 atjehwatch.com

No Result
View All Result
  • Nanggroe
    • Lintas Barat Selatan
    • Lintas Tengah
    • Lintas Timur
      • Nasional
  • Internasional
  • Saleuem
  • Feature
  • Olahraga
  • Sejarah
  • Sosok
  • Opini
  • Cerbung
  • Foto
  • Video

© 2022 atjehwatch.com