BANDA ACEH – Sekitar 80 persen perkebunan kopi arabika di dataran tinggi di Tanah Gayo, meliputi Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah dikelola oleh masyarakat.
“Kita sangat bersyukur sebagian besar kebun kopi dikelola langsung oleh masyarakat dan sekitar 20 persen milik korporasi atau perusahaan,” kata Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, melansir Antara, Rabu (8/9/2021).
Ia menjelaskan, kopi arabika memiliki citra rasa khas dan telah dikenal dunia internasional.
“Kopi arabica gayo telah menembus pasar internasional seperti pasar Eropa, Amerika Serikat dan kawasan Asia Tenggara,” katanya.
Dirinya menyebut, banyaknya negara yang menggemari kopi itu juga menjadi kebanggaan nasional terhadap satu komoditas unggulan dari Tanah Rencong ini.
“Keberhasilan rakyat untuk mengoptimalkan sumber daya alamnya tersebut juga menjadi sebuah kebanggaan secara nasional,” katanya.
Pemerintah Aceh juga terus memberikan perhatian serius untuk sektor perkebunan khususnya kopi dan sektor ekonomi lainnya termasuk UMKM yang menjadi penopang ekonomi.