BLANGPIDIE – Saluran pembuangan utama yang berada di sepanjang wilayah Gampong Meudang Ara, Gampong Pasar dan Gampong Keude Siblah Kecamatan Blangpidie Kabupaten Aceh Barat Daya mengalami pendangkalan total.
Drainase tersebut mengalami sendimen atau tersumbat total, sehingga mengakibatkan air meluap dan mengeluarkan bau tak sedap, apalagi ketika musim penghujan. Tentu hal tersebut merupakan sebuah pemandangan tak elok yang sering terjadi di Blangpidie ibu kotanya Kabupaten Aceh Barat Daya yang juga merupakan icon daerah tersebut.
Amatan awak media, pendangkalan total Drainase itu terjadi di Gorong-gorong jalan Tgk. Ben, Gorong-gorong Jalan H. Ilyas sampai saluran dibawah bangunan tokoh, jalan Pendidikan, jalan simpang BSI unit Peukan dan dibeberapa titik lainnya.
Pendangkal total yang terjadi di beberapa titik pada saluran tersebut dikarenakan masih banyak masyarakat sekitar yang membuang sampah di aliran saluran tersebut, selain itu juga banyak bangunan yang di didirikan diatas saluran air, ditambah lagi tidak adanya perawatan dari pihak terkait terhadap saluran dimaksud lebih satu pancawarsa lamanya.
“Masalah penyumbatan saluran pembuang itu sudah sangat lama, terakhir dikerok pada tahun 2015. Bayangkan, sudah sekitar 6 tahun tidak pernah dirawat atau di kerok tanah lumpur atau sampah yang mengendap sepanjang saluran,” kata Hendri Putra, Pejabat Keuchik Meudang Ara.
Ia mengukapkan bahwa, jika Drainase itu dikerjakan atau diperbaiki melalui Anggaran Pembelanjaan Gampong (APBG) tentulah tidak mungkin dengan segala keterbatasan anggaran. Oleh sebab itu, ia berharap besar pada pemerintah di atasnya, baik pemerintah Kabupaten maupun Provinsi untuk dapat mengalokasikan anggaran guna menjawab poblema yang dialami warga disekitar Blangpidie.
“Besar harapan kami kepada pemerintah terkait untuk dapat menjawab persoalan yang sudah bertahun-tahun kami alami ini. Mohon kiranya saluran tersebut agar bisa diperbaiki, sehingga bencana musiman (banjir luapan) tidak lagi kami rasakan,” ungkap Hendri.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perkim dan LH Abdya, Armayadi, ST kepada awak media ini membenarkan perihal persoalan drainase yang tersumbat dibeberapa titik di pusat kota Blangpidie itu, Minggu (26/09/2021).
“Iya benar, persoalan tersebut sudah pernah kita sahuti dan kita sudah pernah duduk bersama unsur pemerintah Gampong setempat, anggota DPRK untuk mencari solusi. Rencana akan kita tata ulang persoalan saluran tersebut dan sudah pernah kita usulkan. Namun keadaan berkata lain, terjadi Refocussing anggaran terkait wabah Covid19,” kata Armayadi.
Ia juga akan berusaha maksimal, jika pembenahan saluran lingkungan permukiman khususnya kota Blangpidie itu dapat terlaksana untuk tahun-tahun berikutnya.
“Data Perencanaan yang dibutuhkan sudah kita kumpulkan, semoga kedepan ada realisasinya baik dengan anggaran Provinsi maupun Kementerian untuk mendukung pembenahan sistem drainase kota ini dengan berkerjasama dengan instansi terkait lainnya,” ucap Armayadi.
Ia juga berharap kepada anggota DPRK Abdya untuk dapat menjadikan persoalan saluran pembuangan utama warga Blangpidie tersebut menjadi usulan prioritas.
“Kondisi saluran di perkotaan sudah banyak yang rusak bahkan mengalami penyempitan dan lain halnya terkait pembangunan bangunan baru oleh masyarakat. Atau Anggota DPRK dapat juga dibantu menjadi prioritas pada sub Pokirnya jika ada kesempatan,” pungkasnya.
Reporter: Rusman