Atjeh Watch
  • Nanggroe
    • Lintas Barat Selatan
    • Lintas Tengah
    • Lintas Timur
      • Nasional
  • Internasional
  • Saleuem
  • Feature
  • Olahraga
  • Sejarah
  • Sosok
  • Opini
  • Cerbung
  • Foto
  • Video
No Result
View All Result
  • Nanggroe
    • Lintas Barat Selatan
    • Lintas Tengah
    • Lintas Timur
      • Nasional
  • Internasional
  • Saleuem
  • Feature
  • Olahraga
  • Sejarah
  • Sosok
  • Opini
  • Cerbung
  • Foto
  • Video
No Result
View All Result
Atjeh Watch
No Result
View All Result
Home Internasional

Rusia Janji Berikan Bantuan ke Afghanistan, Tetapi Belum Siap Akui Taliban

Admin1 by Admin1
20/10/2021
in Internasional
0

Jakarta – Rusia, Cina dan Pakistan bersedia memberikan bantuan ke Afghanistan, tetapi Kremlin mengatakan Rusia belum siap untuk mengakui pemerintah Taliban, kata Kementerian Luar Negeri Rusia pada Selasa.

Janji bantuan kemanusiaan dan dukungan ekonomi datang setelah pembicaraan antara pejabat Rusia, Cina dan Pakistan, yang akan bergabung dengan perwakilan penguasa baru Afghanistan pada pertemuan Format Moskow pada Rabu.

Tetapi Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan Rusia menahan diri mengakui Taliban sambil menunggu mereka memenuhi janji yang mereka buat ketika mereka mengambil alih kekuasaan, termasuk inklusivitas politik dan etnis dari pemerintahan baru, Reuters melaporkan, 20 Oktober 2021.

Kritikus mengatakan Taliban melanggar janji untuk tidak mengesampingkan perempuan dan minoritas, atau membalas dendam ke musuh.

“Pengakuan resmi terhadap Taliban tidak sedang dibahas untuk saat ini. Seperti kebanyakan negara berpengaruh lainnya di kawasan ini, kami berhubungan dengan mereka. Kami mendorong mereka untuk memenuhi janji yang mereka buat ketika mereka berkuasa,” kata Lavrov.

Juru Bicara Taliban dan Wakil Menteri Informasi dan Kebudayaan Zabihullah Mujahid mengatakan kepada kantor berita TASS pada Selasa, delegasi Taliban akan meminta dukungan ekonomi dan politik dari negara-negara peserta dalam pembicaraan Format Moskow. Format Moskow didirikan pada 2017 berdasarkan mekanisme konsultasi enam negara yang terdiri dari Rusia, Afghanistan, India, Iran, Cina, dan Pakistan.

“Kami akan meminta negara-negara peserta konferensi Moskow, tetangga kami, untuk memberikan bantuan kepada kami, terutama di bidang ekonomi dan politik-dan-diplomatik, sehingga negara-negara dapat menunjukkan tanggung jawab dan membantu Afghanistan,” katanya, menambahkan ekonomi Afghanistan saat ini membutuhkan dukungan lebih lanjut.

Juru bicara Taliban menekankan bahwa Afghanistan memainkan peran penting dalam keamanan dan stabilitas kawasan dan delegasi Taliban berencana untuk membahas masalah terkait di Moskow.

Taliban mengatakan sebelumnya, delegasi mereka ke Moskow akan dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri Mawlawi Abdul Salam Hanafi. Penjabat Menteri Luar Negeri Amir Khan Muttaqi dan sejumlah menteri lainnya akan menjadi salah satu anggota delegasi, TASS melaporkan.

Pada pertengahan Agustus, pemerintah Afghanistan runtuh ketika Amerika Serikat dan sekutunya menarik pasukan setelah 20 tahun berperang, yang kemudian memudahkan Taliban untuk merebut kekuasaan dalam serangan kilat.

Rusia, yang pernah berperang di Afghanistan dari 1979 hingga 1989 dan kalah, mencoba mengambil inisiatif diplomatik untuk menghindari ketidakstabilan di kawasan yang lebih luas yang dapat merusak kepentingannya.

Rusia secara khusus khawatir kemungkinan militan Islam menerobos ke bekas republik Uni Soviet di Asia Tengah, wilayah yang dilihat Kremlin sebagai penyangga pertahanan.

Pejabat Rusia lainnya telah meredam ekspektasi untuk pembicaraan hari Rabu. Amerika Serikat mengatakan tidak akan bergabung dalam pembicaraan ini tetapi berencana untuk melakukannya di masa depan, menurut Reuters.

Zamir Kabulov, perwakilan khusus Presiden Vladimir Putin di Afghanistan, mengatakan pekan lalu dia tidak mengharapkan ada terobosan besar dalam pembicaraan tersebut.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menggambarkan pembicaraan ini sebagai upaya untuk mengetahui apa yang akan terjadi di Afghanistan ke depan di bawah Taliban.

Sumber: Tempo.co

Previous Post

2 Tahun Jokowi – Ma’ruf, KontraS Soroti Soal Kritik Pejabat Dibalas Somasi

Next Post

Kapolri Listyo Sigit Minta Anggota Kepolisian Tak Antikritik

Next Post
Kapolri Listyo Sigit Minta Anggota Kepolisian Tak Antikritik

Kapolri Listyo Sigit Minta Anggota Kepolisian Tak Antikritik

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terbaru

Polres Lhokseumawe Gagalkan Peredaran 1.912 Butir Ekstasi

Polres Lhokseumawe Gagalkan Peredaran 1.912 Butir Ekstasi

12/05/2025
Wagub Fadhlullah Dorong Santri Menjadi Pemimpin

Wagub Fadhlullah Dorong Santri Menjadi Pemimpin

12/05/2025
Kapolda dan Kapolres Ikut Bakti Sosial di Geureudong Pase

Kapolda dan Kapolres Ikut Bakti Sosial di Geureudong Pase

12/05/2025
Warga Asal Aceh Dingatkan Jaga Nama Baik di Perantauan

Warga Asal Aceh Dingatkan Jaga Nama Baik di Perantauan

12/05/2025
Motor Tak Lengkap Hingga Rokok Ilegal Diamankan Polisi di Banda Aceh

Motor Tak Lengkap Hingga Rokok Ilegal Diamankan Polisi di Banda Aceh

12/05/2025

Terpopuler

Koperasi Merah Putih Asoe Nanggroe Terbentuk

Koperasi Merah Putih Asoe Nanggroe Terbentuk

10/05/2025

Petinggi PT. PEMA Tinjau Lokasi Pengelolaan Komoditi Sulfur di Aceh Timur, Ada Apa?

Terseret Ombak, Seorang Siswa SD di Abdya Ditemukan Meninggal Dunia

Petinggi PT PEMA Silaturahmi ke PT Medco E&P Malaka

Gempa Magnitudo 6,2 Guncang Blang Pidie Abdya, Tak Berpotensi Tsunami

  • Home
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

© 2022 atjehwatch.com

No Result
View All Result
  • Nanggroe
    • Lintas Barat Selatan
    • Lintas Tengah
    • Lintas Timur
      • Nasional
  • Internasional
  • Saleuem
  • Feature
  • Olahraga
  • Sejarah
  • Sosok
  • Opini
  • Cerbung
  • Foto
  • Video

© 2022 atjehwatch.com