Jakarta – China dan Pakistan bersama-sama mendesak para pemimpin negara mengirim bantuan kemanusiaan dan ekonomi untuk Afghanistan. Negara yang kini dikuasai Taliban tersebut sedang terancam krisis kekurangan makanan dan obat-obatan menjelang musim dingin.
Dilansir dari Associated Pers, Presiden China Xi Jinping dan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan membahas permintaan bantuan untuk Afghanistan melalui telepon. Bantuan internasional dibutuhkan untuk meringankan penderitaan, mencegah ketidakstabilan dan membangun kembali Afghanistan usai ditinggalkan Amerika Serikat.
Pakistan dan China adalah sekutu lama Afghanistan bersama dengan sejumlah negara lain. Kedua negara itu telah mengirim bantuan kemanusiaan ke Kabul selama dua bulan terakhir.
Pakistan ingin masyarakat dunia mencairkan aset Afghanistan untuk mencegah krisis yang semakin dalam. Saat ini, pemerintah Taliban tidak memiliki akses ke cadangan bank sentral Afghanistan senilai US$ 9 miliar, yang sebagian besar berada di Federal Reserve New York.
Perserikatan Bangsa-bangsa telah mengingatkan krisis kemanusiaan parah yang terjadi di Afghanistan. Jutaan warga termasuk anak-anak bisa mati kelaparan dan Afghanistan berada di ambang kehancuran. PBB juga telah meminta agar dana Afghanistan yang dibekukan bisa dicairkan untuk bantuan kemanusiaan.
Direktur Eksekutif Program Pangan Dunia (WFP) David Beasley mengatakan lebih 22,8 juta orang atau lebih dari setengah penduduk Afghanistan, sedang menghadapi kerawanan pangan akut. Jumlahnya melonjak pesat dibandingan dua bulan lalu yaitu 14 juta orang.
“Anak-anak akan mati, orang-orang kelaparan. Keadaan akan menjadi jauh lebih buruk,” katanya di Dubai, seperti dikutip dari Reuters.
Badan Pangan PBB membutuhkan hingga US$ 220 juta per bulan untuk memberi makan sebagian dari 23 juta orang penduduk Afghanistan yang dilanda kelaparan. Banyak warga Afghanistan menjual harta benda untuk membeli makanan.