Jakarta – Pejabat senior Amerika Serikat (AS) mengatakan Rusia ingin ‘mencaplok’ dua wilayah timur Ukraina, Donetsk dan Lugansk, setelah gagal menggulingkan pemerintahan.
“Menurut laporan terbaru, kami percaya bahwa Rusia akan mencoba mencaplok ‘Republik Rakyat Donetsk’ dan ‘Republik Rakyat Lugansk’ ke Rusia,” kata Michael Carpenter, duta besar AS untuk Organsisasi Keamanan dan Kerjasama di Eropa, diberitakan AFP, Senin (3/5).
Laporan itu juga dikatakan mengungkap Rusia berencana merekayasa referendum setelah penggabungan Donetsk dan Lugansk pada pertengahan Mei.
Carpenter juga mengatakan AS percaya Rusia sedang mempertimbangkan rencana serupa untuk wilayah ketiga, Kherson. Rusia belum lama ini memperkuat kendalinya dan memberlakukan penggunaan mata uang rubel di sana.
“Kami pikir laporan itu sangat kredibel. Sayangnya kami lebih banyak benar dibanding salah dalam mengungkap apa yang kami percaya akan terjadi selanjutnya, dan itu adalah bagian dari apa yang kami coba lakukan di sini,” kata Carpenter lagi.
Rusia pada 2014 mengatakan telah mencaplok semenanjung Krimea di Ukraina tetapi telah berhenti melakukan aksi itu di area serupa yang banyak penduduknya berbahasa Rusia.