BANDA ACEH – Ir H Haziman R MSi, sosok yang tidak asing lagi bagi masyarakat di Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar, merupakan calon legislatif (caleg) dari Partai GERINDRA nomor urut 7 di daerah pemilihan I meliputi Banda Aceh, Aceh Besar dan Sabang.
Haziman yang sering disapa pak haji atau pak geuchik dan pak pe el-en Tingkeum ini merupakan salah satu pendiri YPIK Nurul Qur’an Aceh dan menjabat sebagai ketua pengawas yayasan sejak tahun 2012 hingga saat ini.
Pria kelahiran Aceh Besar tepatnya di Desa Tingkeum pada tanggal 16 April 1959 adalah putra kedua dari pasangan H Razali dan Hj Asiyah.
Sosok yang tegas, disiplin, aktif, energik dan sangat mencintai keluarga ini merupakan tokoh masyarakat Aceh Besar dan dikenal sebagai Bapak Pramuka di daerah tersebut.
Pendidikannya diawali pada SD Negeri Lampeneurut dari tahun 1965 sampai 1971, kemudian melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama di Sekolah Teknik Pertama (STP) Banda Aceh.
Setelah lulus tahun 1974 ia melanjutkan pendidikan di Sekolah Teknik Mesin (STM) Banda Aceh.
Lulus dari STM tahun 1977, pak haji mengambil studi Diploma Tiga (D-3) jurusan Teknik Mesin Universitas Iskandar Muda.
Lalu, dengan jurusan dan kampus yang sama, ia melanjutkan studi sarjananya dari tahun 1989 hingga tahun 1993.
Beberapa tahun kemudian, ia mengambil S2 program studi Magister Administrasi Publik Universitas Iskandar Muda (UNIDA) dari tahun 1997 dan lulus tahun 2000.
Pak haji yang hobi membaca dan mengoleksi buku biografi tokoh dunia ini, memulai karirnya dengan menjadi guru matematika di SMP Negeri 1 Darul Imarah, Aceh Besar sejak tahun 1981 hingga 1984.
Kemudian ia lulus menjadi salah satu Pegawai BUMN di Indonesia dan bekerja di PT PLN Persero sejak tahun 1984 hingga 2016.
Pada saat menjadi karyawan BUMN, puncak karirnya, ia pernah menjabat sebagai manajer SDM dan Keuangan PT PLN Persero Sumatera Bagian Utara dari tahun 2004 hingga 2011, deputi SDM dan keuangan PT PLN Persero Sumatera Bagian Utara dari tahun 2007 hingga tahun 2014.
Disela kesibukannya menjadi seorang karyawan, ia juga menjabat sebagai Geuchik Gampong Tingkeum, Aceh Besar sejak tahun 2000 hingga 2007.
Setelah pensiun dari PLN pada tahun 2016, selanjutnya ia menjabat sebagai Ketua (Pusat Koperasi Unid Desa (Puskud) Provinsi Aceh dari tahun 2017 hingga saat ini.
Sebagai tokoh masyarakat Aceh Besar, ia sangat aktif dan proaktif dalam berorganisasi.
Sosok yang gemar makanan khas Aceh khususnya bue leukat dan boh drien ini pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Pelajar Islam Indonesia (PII) dari tahun 1982 hingga 1986.
Pengurus Komite Nasinal Pemuda Indonesia (KNPI) dan Angkatan Muda Pembaharuan (AMPI) Aceh Besar dari tahun 1990-1994.
Selajutnya, Ketua Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong (Kasgoro) dari tahun 1994-1998. Pada tahun yang sama ia juga merupakan pengurus Pemuda Pancasila di Aceh Besar.
Pak haji juga menjabat sebagai Pengurus Pramuka Kwartil Cabang Kabupaten Aceh Besar dari tahun 1984 sampai tahun 1996.
12 tahun lamanya menjabat sebagai Kakak Pembina Pramuka, banyak anggotanya yang membuat yel-yel Pramuka khusus untuk dirinya, seperti “tepuk kak Haziman ! kak Haziman, awak Tingkeum, pajoh bu leukat, ngeun u pateun.”
Ia juga pernah menjabat sebagai ketua serikat pekerja PT PLN Persero Pembangkitan Sumatera Bagian Utara dari tahun 2000 hingga tahun 2007.
Sifatnya yang ramah, dermawan, dan memiliki rasa empati yang tinggi dengan masyarakat sekitar, membuatnya terjun ke dunia politik.
Pak haji pernah menjadi juru kampanye partai Golongan Karya (Golkar) tingkat Kabupaten Aceh Besar dari tahun 1994 sampai tahun 2000.
Selanjutnya dari tahun 2013 hingga saat ini menjabat sebagai pengurus Partai GERINDRA Provinsi Aceh.
Selain itu, pengalamannya di dunia pendidikan telah diakui oleh masyarakat di sekitar Darul Imarah, Aceh Besar.
Hal ini terbukti dari jabatan yang diamanahkan ke beliau sebagai ketua komite sekolah SD Percontohan Lampeneurut Aceh Besar sejak tahun 1986 sampai dengan saat ini.
Ketua Komite SD Kandang Cut dari tahun 2007 hingga sekarang. Pak haji juga merupakan Ketua Forum Komunitas Sekolah Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar dari tahun 2007 sampai hari ini.
Tidak hanya itu, ia pernah menjabat sebagai Direktur Utama Penta Group yang bergerak di bidang Pendidikan dari tahun 1997 hingga tahun 2003.
Sosok yang energik dan religius dan sangat peduli dengan kesejahteraan masjid dan lingkungannya, ia dipercaya menjadi Ketua Pembangunan Masjid Alfaizin Darul Imarah, Aceh Besar dari tahun 2006 hingga 2016.
Ketua Badan Kesejahteraan Mesjid (BKM) Alfaizin dari tahun 2016 hingga 2019.
Tidak hanya itu, pak haji juga menjabat sebagai Ketua Himpunan Haji Indonesia (Hiphi) dari tahun 2007 hingga saat ini.
Adapun prestasi yang diraih dari hasil kerja keras selama ini diantaranya adalah ia terpilih menjadi pegawai teladan PT PLN Persero Tingkat Sumatera secara berturut-turut dari tahun 2004 hingga tahun 2008.
Selain itu, suami dr Hj Rohamah ini juga pernah meraih penghargaan pramuka oleh Presiden Soeharto sebagai Lencana Pancawarsa 1 dan 2 secara berturut-turut pada tahun 1991 dan 1992.
Meraih penghargaan sebagai ahli keselamatan kerja dan analisis dampak lingkungan (amdal) tingkat nasional di PT PLN Persero pada tahun 2008 dan masih banyak lagi prestasi lainnya yang ia raih.
Menjadi seorang ketua pengawas YPIK Nurul Qur’an Aceh bukanlah perkara yang mudah.
Banyak hal yang harus ia lakukan dan benahi demi YPIK Nurul Quran Aceh menjadi lebih baik dan dan berdaya saing tinggi.
Hal inilah yang memotivasi ayah dari empat orang anak ini berjuang memperoleh kursi Anggota Dewan DPRA dari Partai GERINDRA untuk kemajuan Yayasan tercinta ini.
Beliau berjanji, jika terpilih akan membangun yayasan yang berkelanjutan seperti mendirikan gedung yang layak dan fasilitas yang mumpuni di seluruh unit sekolah di lingkungan YPIK Nurul Qur’an Aceh.
Selanjutnya memprioritaskan program Tahfizul Qur’an, billingual, dan belajar di alam sebagai program unggulan, menfasilitasi pembelajaran berbasis IT, meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan guru dan karyawan di Lingkungan YPIK Nurul Qur’an Aceh.
Kemudian memberikan reward dan santunan bagi seluruh keluarga besar Nurul Qur’an yang berprestasi dan yang membutuhkan.
Oleh sebab itu, mari didukung bersama, demi kemajuan bersama. Karena pak haji dari segi finansial sudah mencukupi, saatnya beliau berjuang untuk masyarakat di legislatif. []