Atjeh Watch
  • Nanggroe
    • Lintas Barat Selatan
    • Lintas Tengah
    • Lintas Timur
      • Nasional
  • Internasional
  • Saleuem
  • Feature
  • Olahraga
  • Sejarah
  • Sosok
  • Opini
  • Cerbung
  • Foto
  • Video
No Result
View All Result
  • Nanggroe
    • Lintas Barat Selatan
    • Lintas Tengah
    • Lintas Timur
      • Nasional
  • Internasional
  • Saleuem
  • Feature
  • Olahraga
  • Sejarah
  • Sosok
  • Opini
  • Cerbung
  • Foto
  • Video
No Result
View All Result
Atjeh Watch
No Result
View All Result
Home Opini

[Opini] The Power Of ‘Tim Sakit Hati’

redaksi by redaksi
31/10/2024
in Opini
0
[Opini] The Power Of ‘Tim Sakit Hati’

Ilustrasi

Oleh Muhammad Saifullah. Penulis adalah kolomnis serta warga biasa di Aceh.

Penentu kemenangan di pilkada Aceh bukan cuma soal banyak tidaknya para pendukung dan simpatisan dari Cagub Cawagub Paslon 01 atau 02. Tapi ada juga factor lainnya. Salah satunya adalah doa dan kerja mereka yang tersakiti.

Mereka adalah para Caleg yang terzalimi selama proses Pileg 2024 lalu. Mereka yang ‘menang’ secara pilihan masyarakat tapi suaranya ‘raib’ di tangan petugas di tiap tingkatan. Nyir-nyiran mereka di social media cukup ampuh untuk menjadi ‘kampanye gratis’ dari pihak yang berlawanan.

Sebenarnya bukanlah sebuah rahasia umum, proses Pileg 2024 lalu yang berlangsung di Aceh, berlangsung tak sehat dan terindikasi adanya manipulasi. Proses penggelembungan suara untuk memenangkan kandidat tertentu menyisakan sakit hati yang mendalam bagi pihak tertentu di Aceh.

Hal ini tentu saja, meskipun tak semua, adalah para Caleg, keluarga Caleg serta tim, yang tersakiti selama proses pemilu legislative lalu di Aceh.

Kondisi ini juga bukan cuma dirasakan oleh satu dua Caleg tapi bisa jadi ratusan. Keadaan ini ditambah dengan pelaksanaan Pileg dan Pilkada yang berlangsung dalam jarak waktu berdekatan.

Beda kondisinya dengan Pileg 2014 dan pilkada 2017 lalu. Dimana, ada selang waktu hampir 2 tahun antara Pileg dengan pelaksanaan pilkada. Proses sakit hati karena manipulasi selama Pileg bisa terobati dalam jangka waktu hampir 2 tahun.

Sedangkan Pileg dan pilkada 2024 cuma berselang bulan. Sakit hati susah terobati. Pelaksanaan pilkada Aceh, bisa jadi ajang bagi mereka untuk meluapkan unek-unek agar hal yang sama tidak terulang.

Hal inilah yang penulis anggap ‘tim sakit hati.’

Meskipun partai politik menyatakan dukungan untuk salah satu Paslon, namun hal ini belum tentu diikuti oleh para Caleg dan simpatisan di lapangan. Hal inilah yang menyebabkan mesin partai tak terlalu berpengaruh di lapangan.

Tak cuma Caleg tersakiti, secara politik, pemilih di Aceh saat ini terbagi dalam tiga golongan. Mereka adalah pemilih rasional, pemilih agamis serta pemilih ideologis. Masing-masing memiliki persentase yang cukup signifikan.

Paslon Cagub Cawagub 01 merupakan perpaduan pemilih rasional dan agamis. Sedangkan Paslon 02 berasal dari pemilih ideologis.

Meskipun kedua Paslon berkerja keras untuk meraih simpati dari ketiga kategori pemilih tadi, namun tetap hanya mampu mengambil serpihan-serpihan dukungan semata.

Yang paling tidak menguntungkan dari kondisi ini, adalah Cagub Cawagub Paslon 02. Dimana, kondisi pemilih ideologis saat ini sudah jauh menurun drastic setelah hampir 20 tahun damai.

Belum lagi, adanya orang-orang yang tersakiti atau ‘merasa tersakiti’ selama damai di Aceh.

Sebagai contoh seperti ‘Apa Karya’ dan sejumlah mantan pentolan eks kombatan lainnya. Ini terbukti, meskipun Irwandi Yusuf mendukung Paslon 02, tapi hal ini tak diikuti oleh mayoritas para pendukungnya di akar rumput.

Persoalan sakit hati ‘dilupakan dan ditinggalkan’ tak akan bisa sembuh total meski beribu janji dan ‘dispesialkan’ selama proses kampanye.

Maka menurut penulis, penentu pemenang pilkada Aceh 2024, adalah mereka yang paling sedikit ‘menyakiti.’

Previous Post

FKIP USK Tandatangani MoA dengan PPIP Universiti Sains Malaysia

Next Post

Debat Pilgub Aceh Kedua Pindah ke The Pade Hotel

Next Post
Debat Pilgub Aceh Kedua Pindah ke The Pade Hotel

Debat Pilgub Aceh Kedua Pindah ke The Pade Hotel

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terbaru

USK Banda Aceh Perkuat Jejaring Industri dengan GoTo

USK Banda Aceh Perkuat Jejaring Industri dengan GoTo

17/11/2025
Badak Peusangan Nyaris Sapu Bersih Medali Emas Ajang PRA PORA 2025 Aceh Selatan

Badak Peusangan Nyaris Sapu Bersih Medali Emas Ajang PRA PORA 2025 Aceh Selatan

17/11/2025
Ketua IWO Aceh Selatan: Jangan Mudah Percaya Dengan Isu Murahan Dan Menyesatkan

Ketua IWO Aceh Selatan: Jangan Mudah Percaya Dengan Isu Murahan Dan Menyesatkan

17/11/2025
UIN Ar-Raniry Gelar Sawit Summit 2025, Angkat Inovasi dan Edukasi Sawit Berkelanjutan

UIN Ar-Raniry Gelar Sawit Summit 2025, Angkat Inovasi dan Edukasi Sawit Berkelanjutan

17/11/2025
IAIN Takengon Gelar Tarbiyah Fair 2025, Ajang Pengembangan Kreativitas dan Prestasi Mahasiswa serta Pelajar

IAIN Takengon Gelar Tarbiyah Fair 2025, Ajang Pengembangan Kreativitas dan Prestasi Mahasiswa serta Pelajar

17/11/2025

Terpopuler

PLN Aceh Siapkan 118 Unit Posko Siaga Ramadhan

Krisis Listrik, KAMMI Tuntut GM PLN Aceh Mundur dari Jabatan

17/11/2025

Begini Penjelasan PLN Soal Pemadaman Listrik di Aceh

MIN 53 Bireuen FC Raih Juara 1 pada Turnament Sepak Bola AFC CUP I 2025

Krak, Warga Abdya Gugat PLN Rp 1,7 M Gegara Ayam Mati

[Opini] The Power Of ‘Tim Sakit Hati’

  • Home
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

© 2022 atjehwatch.com

No Result
View All Result
  • Nanggroe
    • Lintas Barat Selatan
    • Lintas Tengah
    • Lintas Timur
      • Nasional
  • Internasional
  • Saleuem
  • Feature
  • Olahraga
  • Sejarah
  • Sosok
  • Opini
  • Cerbung
  • Foto
  • Video

© 2022 atjehwatch.com