Banda Aceh – Tiga mahasiswa Jurusan Ilmu Politik Universitas Islam Ar-Raniry Banda Aceh mengikuti kegiatan Duek Pikee (Duduk Gagasan) bersama calon gubernur dan wakil gubernur Aceh dalam sebuah diskusi yang bertema “Merancang Demokrasi Inklusif: Menguatkan Suara Kelompok Rentan di Aceh”.
Mereka adalah Istiqamah, Ulya Mustanirah dan Agil Taqiyyuddin dari Ilmu Politik.
Acara yang berlangsung di Hotel Orion, Jl. Soekarno-Hatta, Garot, Kec. Darul Imarah, Kab.Aceh Besar tersebut menjadi momen penting untuk memperdalam pemahaman tentang demokrasi inklusif dan peran kelompok rentan dalam proses politik di Aceh.
Kegiatan Duek Pikee ini mengundang berbagai elemen masyarakat, termasuk calon gubernur dan wakil gubernur yang akan berkompetisi dalam pemilihan kepala daerah umum mendatang. Tiga mahasiswa yang ikut serta dalam diskusi ini berasal dari berbagai latar belakang, masing-masing dengan perspektif yang berbeda, namun memiliki tujuan yang sama untuk meningkatkan keterlibatan kelompok rentan dalam proses politik di Aceh.
Dalam pertemuan tersebut, para calon gubernur dan wakil gubernur yang diwakilkan oleh team sukses masing-masing memberikan pandangan mereka tentang pentingnya merancang sistem demokrasi yang lebih inklusif, di mana suara kelompok-kelompok marginal, seperti perempuan, masyarakat adat, penyandang disabilitas, dan kelompok rentan lainnya, dapat didengar dan diperjuangkan. Para team sukses menekankan bahwa demokrasi yang sesungguhnya harus mampu menjamin hak dan kepentingan seluruh lapisan masyarakat, bukan hanya kelompok dominan.
Salah satu mahasiswa, Istiqamah , menyatakan bahwa acara ini memberikan wawasan baru mengenai cara-cara agar suara kelompok rentan di Aceh dapat diperkuat.
“ Dalam diskusi ini kita dapat melihat bahwa masih banyak aksesbilitas dan pelayanan harus diperjuangkan terutama seperti isu kerusakan lingkungan, transfortasi tata kelola dan kelayanan dasar, partisipasi kelompok marjinal, dan isu perdamaian dan HAM,” ujar Istiqamah.
Mahasiswa lainnya, Ulya Mustanirah, mengungkapkan harapannya agar para calon pemimpin dapat memperhatikan isu-isu yang diangkat dalam diskusi ini.
“Semoga dengan adanya visi dan misi dari setiap calonnya, dapat membawa aceh ini kedalam aceh yang berintegritas dan dapat melahirkan bangsa-bangsa yang dapat mengharumkan nama aceh. Dengan adanya pemimpin ini semoga dapat menjadikan aceh sebagai provinsi yang ramah lingkunagan dan menghargai setiap perbedaan,” ungkap Ulya Mustanirah.
Sebagai bagian dari program persiapan PILKADA 27 november 2024 yang akan mendatang, acara ini diharapkan dapat menginspirasi generasi muda, khususnya mahasiswa, untuk lebih peduli terhadap isu-isu demokrasi dan keadilan sosial.
Melalui diskusi yang produktif dan melibatkan berbagai pihak, diharapkan Aceh dapat mewujudkan pemerintahan yang lebih inklusif, adil, dan berpihak pada kepentingan seluruh masyarakat, termasuk kelompok rentan yang selama ini sering terabaikan.