Takengon — Dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Takengon melaksanakan pendampingan Implementasi Kurikulum Merdeka Berbasis Komunitas (IKM-BK) di beberapa madrasah di Kabupaten Bener Meriah, Kamis, 5 Desember 2024.
Kegiatan ini berlangsung sejak Juni hingga Desember 2024 dan bertujuan untuk mendukung peningkatan kualitas pendidikan di daerah tersebut.
Pendampingan melibatkan empat dosen IAIN Takengon, yaitu Ega Gradini, M.Sc (MTs Negeri 2 Bener Meriah), Muhammad Almi Hidayat, M.Pd (MIN 3 Bener Meriah), Muhammad Rijali Rais, M.Pd (MAN 2 Bener Meriah), dan Dr. Isnawati, MA (MIN 8 Bener Meriah).
Dosen tersebut dibimbing oleh Widyaiswara Dr. Fadli, M.Ed dan Maria Ulfa, M.Pd dari Balai Diklat Keagamaan Aceh, yang memberikan pelatihan dan bimbingan dalam implementasi Kurikulum Merdeka.
Pendampingan merupakan lanjutan dari Pelatihan Implementasi Kurikulum Merdeka (PDWK IKM-BK) yang sebelumnya diselenggarakan Balai Diklat Keagamaan Aceh. Kegiatan ini juga merupakan bagian dari bentuk kerja sama antara IAIN Takengon dan Kemenag Bener Meriah yang berfokus pada peningkatan kapasitas pendidik dan kualitas pembelajaran di madrasah.
Selama kegiatan, para dosen pendamping memberikan sosialisasi terkait Kurikulum Merdeka, membantu madrasah menyusun Kurikulum Operasional Madrasah, memfasilitasi perumusan Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), serta mendampingi penyusunan modul ajar. Selain itu, pendampingan ini juga mencakup supervisi akademik dan kegiatan lain yang relevan dengan implementasi kurikulum.
“Kami berharap pendampingan ini dapat memberikan dampak positif bagi pengembangan pendidikan di Bener Meriah, serta membantu madrasah-madrasah di daerah ini dalam menerapkan Kurikulum Merdeka secara lebih efektif,” ujar Ega Gradini, M.Sc, salah satu dosen pendamping.
“Kami sangat mengapresiasi pendampingan yang diberikan oleh dosen dari IAIN Takengon dan Widyaiswara dari BDK Aceh. Kurikulum Merdeka memberi kesempatan bagi kami untuk lebih kreatif dalam menyusun materi ajar yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Dengan adanya bimbingan ini, kami merasa lebih percaya diri dalam menerapkan Kurikulum Merdeka di masrasah kami,” kata Mukhlis Ismail, M.Pmat, Kepala MTs Negeri 2 Bener Meriah.
Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat komitmen madrasah dalam menyelenggarakan pendidikan yang lebih relevan dan kontekstual sesuai dengan tuntutan zaman, serta meningkatkan kualitas pendidikan bagi siswa-siswi di Bener Meriah.
Pendampingan ini menjadi bukti nyata dari kolaborasi antara IAIN Takengon, Balai Diklat Kegamaan Aceh, dan Kemenag Bener Meriah dalam mewujudkan pendidikan yang lebih baik, sejalan dengan tujuan Kurikulum Merdeka yang memberikan ruang bagi kreativitas dan kemandirian siswa dalam belajar.